Upaya Kim Jong Nam untuk Selamat dari Kim Jong Un

(Headlinebogor.com) – Lima tahun yang lalu, Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pernah meminta kepada adiknya itu untuk menyelamatkan jiwanya, menurut dua pengacaranya di Korea Selatan.

Jong Nam menulis surat kepada Kim Jon Un agar perintah pembunuhan terhadap dirinya dicabut, demikian keterangan pengacaranya yang mendapat penjelasan dari agen mata-mata Korea Selatan.

“Kami tidak punya tempat untuk melarikan diri, tidak punya tempat untuk sembunyi, kami sadar betul bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah bunuh diri,” kutipan surat Kim Jong Nam kepada Kim Jong Un, kata seorang pengacaranya.

Putra sulung Kim Jong Il yang bernama Kim Jong Nam ini sejatinya disembunyikan keberadaannya dari khalayak selama bertahun-tahun, hal tersebut diperkirakan karena ibunya seorang aktris, bahkan hubungan keduanya tidak resmi. Baru kemudian Jong Nam diperkenalkan kepada kakeknya, mendiang Presiden Kim Il Sung ketika sudah berusia lima tahun.

Jong Nam sendiri menghabiskan pendidikan selama sembilan tahun di sekolah internasional di Jenewa. Setelah itu dia pulang ke Pyongyang dan bergabung di pemerintahan.

Kim Jong Il, ayah Jong Nam menjadi kepala negara pada 1994 dan berhembus kabar Kim Jong Nam kelak akan menjadi penerusnya bahkan sampai terjadi kasus Disneyland.

Kim Jong Nam pada Mei 2001 tertangkap di bandara Narita Tokyo lantaran memakai paspor palsu Republik Dominika. Saat itu dia bersama istri, seorang perempuan pengasuh anak, disertai putra berusia empat tahun.

Jong Nam mengaku hendak berlibur ke Disneyland bersama keluarga. Hingga sekeluarga dideportasi dan pulang ke Korea Utara melalui Beijing.

Kim Jong Il, pemimpin negara merasa dipermalukan dan sejak saat itu kecemerlangan nama Kim Jong Nam telah surut. Sedangkan ibunya, Song Hye Rim hidup di Moskow, dan diduga merana hingga tutup usia. Kim diberitakan sering menziarahi makam ibunya di Moskow.

Cinta kebebasan setelah peristiwa Disneyland,Kim Jong Nam lebih banyak menghabiskan hidup di luar negeri, semula di China kemudian di Makau.

Sementara itu, Dinas Rahasia Korea Selatan menganggap Jong Nam memiliki istri dan anak-anak baik di Beijing maupun di Makau.

“Berhubung saya berpendidikan Barat, saya bisa menikmati kebebasan sejak usia muda dan saya suka hidup bebas,” demikian kutipan wartawan Jepang Yoji Gomi  dalam buku biografi Kim Jong Nam pada 2012.

“Alasan saya sering mengungjungi Makau adalah karena di situ adalah tempat yang paling bebas dan liberal di dekat China, tempat keluarga saya tinggal.” pengacara di Korea Selatan menuduh pemimpin muda, Kim Jong Un menginginkan adanya pembunuhan bagi kakak tirinya pada 2012.

“Kim Jong Un mengatakan,’ Saya benci dia. Maka, singkirkan dia,'” ujar Kim Byung-kee mengutip mata-matanya.

Beberapa pengamat mengatakan bahwa Jong Un percaya bila saudara tirinya itu bisa menggulingkan rezimnya. Alasan itulah yang mungkin disinyalir Kim Jong Nam tidak pernah menetap lama di suatu tempat dan sering bepergian antar-negara di Asia dan China.

“Saya kakak tirinya tetapi tidak pernah bertemu dengannya, sehingga saya tidak mengenalnya,” tutur Kim Jong Nam kepada Gomi.

“Saya khawatir, bagaimana Jong Un, yang mirip kakek, dapat memenuhi keinginan rakyat Korea Utara. Kim Jong Un masih dipandang namanya saja sementara elit penguasa lain yang sesungguhnya memegang kekuasaan. Dinasti kekuasaan menjadi lelucon di dunia luar. Rezim Kim Jon Un tidak akan abadi. Tanpa reformasi, Korea Utara akan ambruk, dan ketika peluang seperti itu terjadi, rezimnya akan ambruk,” pungkasnya. (Moch Abdul Kholiq)

sumber : arah