Bima-Dedie Siap Perjuangkan Wadah Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas Kota Bogor | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Pasangan calon nomor urut 3 dalam Pilwalkot Boghor, Bima Arya-Dedie Rachim (Badra), berkomitmen untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas agar tetap produktif dan berkarya dengan menyediakan kesempatan kerja dan infrstruktur penunjangnya. Hal itu disampaikan Bima-Dedie saat berbincang dengan perwakilan kaum disabilitas.

Bertempat di Saung Badra, belasan perwakilan penyandang disabilitas dari tunanetra, tunarungu dan tunadaksa tampak antusias berdialog dengan Bima-Dedie. Mereka mengapresiasi program Bima Arya dalam periode selanjutnya dan mengutarakan sejumlah harapan untuk direalisasikan di periode kedua.

“Yang dibicarakan seputar hak-hak kami. Jika terpilih lagi, semoga apa yang kami minta bisa direalisasikan, terutama soal lapangan kerja bagi kaum seperti kami. Selain itu, kami juga meminta ada hak yang sama mengenai kesehatan dan pendidikan,” ungkap Andri, perwakilan tunadaksa.

Ia menambahkan, hingga 4 tahun masa kepemimpinan Bima Arya, sudah dirasakan sejumlah perubahan, khususnya soal infrastruktur pedestrian yang ramah disabilitas. “Sudah ada beberapa yang ke arah sana (pro disabilitas). Akses jalan untuk kaum disabilitas salah satunya. Di keluarahan juga sudah ada tempat duduk prioritas. Tapi lapangan pekerjaan yang belum. Mudah-mudahan kalau terpilih kembali bisa terpenuhi. Karena untuk menyelesaikan itu tidak cukup hanya satu periode,” bebernya.

Andri meminta, untuk kesempatan kerja harus dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) agar perusahaan bisa menerima penyandang disabilitas sebagai karyawannya. “Arahnya harus jadi Perda untuk perusahan menerima disabilitas. Kami sudah mengusulkan Perda ramah disabilitas. Mindset saat ini masih banyak yang menganggap bahwa kami tidak bisa apa-apa. Padahal tidak sedikit penyandnag disabilitas yang jadi wiraswasta dan membuat kerajinan,” pungkasnya.

Sementara itu, Bima Arya menyatakan pihaknya ingin menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang nyaman bagi semua, tidak hanya warga biasa, tetapi juga manula, anak-anak, hingga penyandang disabilitas. “Periode sebelumnya kami fokus penataan akses-akses publik di pusat kota dan ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal ini untuk memudahkan para disabilitas melakukan aktivitasnya tanpa perlu khawatir. Karena hak-hak penyandang disabilitas, antara lain hak untuk bisa mandiri, bukan untuk lebih diprioritaskan, melainkan adanya kesetaraan dan kesamaan,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Juli 2016, Bima Arya saat menjabat sebagai walikota Bogor pernah membuka lapangan kerjaan di lingkungan Pemkot Bogor untuk penyandang disabilitas khususnya tunanetra agar tetap produktif dan berkarya. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kontrak dari penyandang disabilitas tunanetra tersebut membutuhkan peralatan kerja yang mendukung kinerja para tenaga kerja disabilitas tersebut.(*)