Bogor (Headlinebogor.com) – Aksi demo yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor berlangsung ricuh. Aksi represif Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor menjadi pemicu bentrokan tersebut, di depan Balai Kota Bogor, (31/7).
Dalam aksinya, PMII Kota Bogor mengkritisi kinerja dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor yang dinilai belum maksimal dan menuntut Wali Kota Bogor mencopot Kasatpol PP Kota Bogor lantaran banyak pelanggaran Perda Kota Bogor yang tidak ditindak tegas.
“PMII Kota bogor kecewa dengan aksi represif Satpol PP Kota Bogor. Kami tidak mengajak bertarung, mereka orang-orang profesional. Kami hanya mengkritisi kinerja mereka,
Saya minta bima Arya menindak Satpol PPterkait aksi represif mereka. Langsung pecat aja kasatnya,” ujar Fahrizal Koordinator aksi PMII Kota Bogor.
Masih kata Fahrizal, mereka yg mulai profokasi,tidak mungkin pihaknya yang mulai. “Kita hanya ingin menyampaikan aspirasi saja, kami menilai kinerja Satpol PP belum maksimal, kami ingin bertemu Wali Kota Bogor, Bima Arya, tapi malah dihadang,” singkat Ketua PMII Kota Bogor, Fahrizal
Lanjut dia, terkait penegak Perda seharusnya Satpol PP berani menindak dan bekerja ektra. Pihaknya menilai pelaku pelanggaran Perda masih banyak yang bebas berkeliaran.
“Kenyataannya masih banyak PSK berkeliran, pedagang miras dimana-mana dan trotoar dijadikan tempat berjualan. Pokoknya masih banyak pelanggaran yang tidak ditindak,” ungkapnya.
Kericuhan tersebut baru berakhir setelah Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor, Agustiansyah meminta anggotanya untuk masuk ke dalam area Balaikota Bogor.