Gerilya Badra Singgahi Rumah Pedagang Sayur yang Terancam Ambruk | Headline Bogor

BOGOR – Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih menjadi prioritas gerilya Bima Arya-Dedie Rachim selama masa kampanye Pilwalkot Bogor 2018. Keseriusan Bima Arya merapihkan seluruh rumah di Kota Bogor agar layak dihuni memang butuh tenaga ekstra. Tak heran jika gerilya yang dilakukannya bersama tim relawan menyita banyak perhatian warga. Menempuh rute sedikitnya 7 kilometer setiap harinya, Bima dan Dedie kerap mendapat aduan untuk menyinggahi rumah tidak layak huni dari warga.
Saat bergerilya di kawasan Semplak, Bogor Barat hari ini, Bima Arya yang didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Badra, Tauhid J Tagor, terlihat menyambangi beberapa rumah tidak layak huni (RTLH).
Mendengar banyaknya aduan warga ini, Bima Arya kian gregetan. Ia berkomitmen menambah anggaran untuk perbaikan RTLH menjadi rumah layak huni yang nyaman bagi warga. Seperti diketahui, tahun ini hampir 3.000 rumah tidak layak huni yang direalisasikan untuk direnovasi. “Pengajuan yang masuk setiap tahunnya mencapai 10 ribu rumah. Anggarannya terus akan kita tambah. Target kita mampu merenovasi 20 ribu rumah secara bertahap hingga 4 tahun ke depan,” jelas Bima.
Salah satu RTLH yang dikunjungi adalah milik Sarman (62), warga Semplak, Bogor Barat. Pria yang berprofesi sebagai pedagang sayur di Pasar Bogor ini sudah tiga tahun tinggal di rumah nyaris roboh. “Kalau hujan selalu khawatir. Tidur ngga pernah nyenyak,” ungkap Sarman, yang mengaku sudah memiliki 6 anak dan 9 cucu itu.
Sarman berharap agar rumahnya bisa segera diperbaiki. Terlebih ia cukup senang rumahnya bisa langsung dikunjungi Bima Arya. “Saya cuma khawatir sama anak-anak saja kalau lagi tidur. Semoga bisa cepat direnovasi, tadi Pak Wali sudah bilang akan diprioritaskan. Alhamdulillah,” pungkasnya.
Usai melihat RTLH, Bima Arya terus menyapa warga mendengarkan aspirasi dengan menjelajah sekitar 7 RW di Kelurahan Semplak. Bima juga terlihat mampir di sebuah warung sayur milik salah seorang warga dan memborong pete.