Juara Olimpiade Dukung Komitmen Bima-Dedie Bangkitkan Olahraga Kota Bogor | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Pasangan calon nomor urut 3 dalam Pilwalkot Bogor, Bima Arya -Dedie Rachim (Badra) menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan dunia olahraga dengan mencanangkan program 1 kecamatan, 1 gelanggang olahraga (GOR). Hal tersebut diungkapkannya usai berolahraga bersama legenda bulutangkis nasional, Ricky Soebagdja dan Sigit Pamungkas, Minggu (15/4/2018).

Tadi pagi, cuaca Kota Bogor cukup cerah. Warga juga turut memanfaatkannya dengan berolahraga. Di Bangbarung, Bogor Utara, Bima-Dedie tampak larut dalam kebersamaan dengan sejumlah warga yang melakukan aktivitas senam pagi.

Usai senam, Bima-Dedie kedatangan tamu istimewa, yakni peraih medali emas Olimpiade 1996, Ricky Soebagdja serta salah satu pelatih badminton terbaik Indonesia yang mengantarkan Markis Kido/Hendra Setiawan menjuarai Olimpiade Sydney 2008, yakni Sigit Pamungkas.

Baik Bima-Dedie dengan Ricky-Sigit, mereka tampak akrab di lapangan Badminton. Warga yang tak mau menyia-nyiakan momen langka itu langsung mengabadikan melalui ponsel masing-masing untuk berswafoto.

Tak sabar berkeringat, pertandingan eksebisi itupun langsung dimulai. Dedie yang merupakan mantan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berpasangan dengan Ricky Soebagdja. Sedangkan Bima Arya berduet dengan Sigit Pamungkas.

Di lapangan badminton outdoor Palupuh, Bantarjati, pertandingan dua legenda digelar. Bima mengambil service telebih dahulu namun justru poin direbut telebih dahulu oleh Dedie yang sukses mengecoh Sigit.

Namun, keunggulan terlebih dulu itu tak berlamgsung lama. Bima-Sigit sempat menjauh 3-1 dari Dedie-Ricky. Rally-rally panjang dipertontonkan. Ricky terus berduel pukulan dengan Bima.

Ricky pun menunjukkan taringnya dengan melakukan smash keras dan tak mampu dihalau oleh Bima-Sigit.

Dalam sistem pertandingan 11 poin itu, sempat terjadi kejar mengejar angka. Bahkan, keduanya harus bermain imbang 10-10. Hingga akhirnya set tersebut dimenangkan oleh Bima-Sigit dengan skor 15-13 atas Dedie-Ricky.

“Untuk ukuran mereka, ya cukup ada perlawanan. Ada smash dan permainan net juga. Yang saya apresiasi justru semangatnya yang luar biasa, baik dari Kang Bima dan Kang Dedie, juga warga Bogor yang hadir,” ucap Ricky disela istirahat.

Pertandingan pun dilanjutkan dengan eksebisi antara legenda bulutangkis Tanah Air dengan warga sekitar juga dengan pasangan calon.

Tak sekedar mencari keringat, laga bersama legenda bulutangkis itu pun memiliki makna khusus bagi pasangan Bima-Dedie.

“Setiap kampanye yang kami lakukan, pasti ada pesan yang ingin disampaikan. Begini, kalau kita hanya fokus memikirkan kesehatan hanya soal bangun rumah sakit, puskesmas dan obat-obatan, ya tidak akan selesai-selesai,” ungkap Bima.

Menurut dia, jumlah warga yang sakit setiap hari dan setiap bulannya terus meningkat sehingga perlu adanya formula-formula lain untuk menekan itu, caranya dengan menumbuhkan semangat berolahraga yang ditunjang dengan fasilitas olahraga yang memadai.

“Makanya prioritas utama kita adalah mencegah supaya warga tidak sakit. Caranya bagaimana? Ya dengan olahraga. Jauh lebih murah membangun fasilitas olahraga, dari pada membangun fasilitas rumah sakit. Puluhan miliyar itu. Tapi kalau satu kecamatan ada GOR dan fasilitas olahraga lainnya, seperti badminton basket, futsal, voli, lapangan sepakbola dan lain-lain, maka minat warga untuk berolahraga akan semakin meningkat. Kita akan maksimalkan fasos fasumnya,” bebernya.

Program satu kecamatan satu GOR, lanjut Bima, mampu memberikan manfaat yang luar biasa. “Bukan saja untuk prestasi, tapi juga kebersamaan warga. Khusus untuk badminton, saya yakin Kota bogor potensinya dahsyat. Tinggal kita cari jalannya supaya bisa berkembang. Karena Bogor ada potensi yang luar biasa. Kang Sigit ini warga Bogor. Rumahnya di Sukasari, sekarang ia pelatih Badminton Kota Bogor untuk Porda Jawa Barat. Ke depan kita akan genjot terus badminton di Bogor,” jelasnya.

Kota Bogor, lanjut Bima, saat ini sudah masuk ke fase sport tourism. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena aktivitas olahraga lari yang kian digandrungi warga.

“Trek untuk lari akan ditambah. Bulan ini sepertinya akan dibangun trek di Sempur, nanti nyambung lagi trek lari masuk ke pemukiman-pemukiman. Sebelumnya sudah ada sepeda dan kita sudah coba arung jeram di tengah kota dengan panorama ekostik Ciliwung yang melintasi Kebun Raya Bogor dan Pulo Geulis. Nanti kita alokasikan waktu lagi untuk warga atau anak-anak muda Bogor yang mau ikut. Kita coba jalur yang lain,” pungkasnya.