Pelatihan Sablon Cukil, Program Perdana Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bogor | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Eksistensi sablon cukil di Kota Bogor semakin terpinggirkan. Kondisi inilah yang membuat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor Nomor Urut 3, Bima Arya – Dedie A Rachi, berkomitmen untuk memberdayakan potensi usaha mikro sablon cukil di Kota Bogor. Bima dan Dedie sepakat untuk menggagas Pelatihan Sablon cukil sebagai pilot projek dalam pengembangan industri kreatif di Kota Bogor.

Hal itu disampaikan pasangan petahana saat melakukan kunjungannya di Pelatihan Sablon Cukil, Jalan Kapten Yusuf, No 123, RT 1, RW 7, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Kamis (22/3/2018) petang. “Kami ingin ini jadikan pilot projek untuk pengembangan saung kreatif bagi anak muda dengan berbagai macam talenta. Sekarang saya coba dulu untuk cetak kaos. Kedepan ini akan menjadi program unggulan yang diperkenalkan. Di masa kampanye ini kita ingin perkenalkan saung kreatif anak muda untuk ada minimal satu di setiap kecamatan,” ujar Bima Arya, di lokasi pelatihan sablon dengan teknik Cukil.

Menurut Bima, industri kreatif tersebut dapat membantu untuk membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, dia juga akan menggabungkan konsep industri kreatif masuk pada industri kuliner. “Ini kita bisa berdayakan. Kan mereka baru pada lulus sekolah, belum punya pekerjaan diajarin kreatif ini cetak kaos, kan bagus. Nanti kedepan bisa digabungkan konsepnya dengan warung makanan kuliner. Jadi di tempat wisata itu bisa sekaligus produksi kaos-kaos ini,” tuturnya.

Bima mencontohkan, kegiatan industri kreatif seperti sablon ini sudah ada di kota-kota lain. Namun hanya sebatas mencetak kaos saja. “Kalau di kota-kota lain kan sudah jalan yah. Tapi baru sebatas mencetak kaos. Nah ini kita ingin gabungkan itu dengan wisata alamnya dengan kerajinan kreatif itu. Jadi bukan hanya mengenalkan ikon Bogor tapi membuka juga lapangan pekerjaan,” tandasnya.

Dengan begitu, Bima akan fokuskan industri kreatif ini menjadi prioritas selain daripada program utama lainnya antara lain renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), transportasi, kesehatan, dan pendidikan. “Itu gagasan yang memang sudah ada beberapa tahun lalu. Tapi kita akan fokuskan di 5 tahun kedepan, ya kalau misalanya kita lanjut.
Untuk modal dari pemkot itu ada skemanya, tapi tidak ingin hanya mengandalkan dari APBD. Saya mau UMKM, Dinas, Bank, dan Perusahaan dirangkul jadi satu untuk dibina oleh mereka semua,” tandasnya.