Kongres HMI ke-30 Ambon, Ini Doa dan Harapan Bima Arya | Headline Bogor

BOGOR- Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-30 di Ambon tengah berlangsung. Jumat (23/2/2018) memasuki hari ke-13 masa sidang pembacaan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum HMI, Mulyadi P Tamsir. Dinamika politik kaderpun kian bergulir seiring pelaksanaan kongres.

Calon Walikota Bogor 2018-2023 yang juga merupakan mantan Ketua Senat Fisip Universitas Parahyangan, Bima Arya, turut memberi semangat dan mendoakan agar dinamika kongres tetap berjalan lancar dan damai. Bima Arya yang kini menjalani ibadah umroh mendoakan agar HMI tetap menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengawal pembangunan sumber daya manusia. “Banyak hal membuat kita tidak sama. Etnis, kepercayaan dan mungkin pemikiran. Banyak hal buat kita berbeda,
Karena keberagaman adalah keniscayaan
Tapi kalau kita hanya bicara perbedaan maka kita akan ditawan oleh keadaan. Padahal hidup lebih indah dengan perdamaian. Tugas para pemimpin adalah menguatkan persamaan dan mengelola perbedaan. Dan jadikan setiap momentum hanya untuk menambah alasan untuk kebersamaan,” kata mantan aktivis Unpar itu.

Bima Arya yang tumbuh sebagai aktivis dan akademisi kampus juga berpesan kepada kader HMI untuk tetap mengutamakan persatuan dalam segala hal. “Saya berharap aktivis HMI bukan termasuk sosok yg tertawan keadaan dengan terus bicara dan berdebat soal perbedaan. Tetapi sosok yg mampu untuk terus mencari persamaan untuk mengokohkan kebersamaan,” ingatnya.

Kongres HMI ke-30 di Ambon resmu dibuka pada Rabu (14/2/2018). Presiden Jokowi juga turut hadir dan menyampaikan salam khas HMI, yaitu ‘Yakusa’ (yakin usaha sampai). “Kita kerja yang selama ini dilakukan sejalan dengan semboyan HMI yang saya sudah kenal sejak saya mahasiswa, pantang tolak tugas, pantang ulur waktu, pantang kerja tak selesai, dengan memperkokoh kekuatan nasional dengan meningkatkan sinergi antarkita. Saya yakin kita bisa, yakin usaha kita diridai, yakin usaha bisa tercapai dan yakin usaha sampai, HMI!” ujar Jokowi di auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (14/2/2018).