Menteri ESDM Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik Hingga Akhir 2017

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di kantor otoritas bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/12). Ignasius Jonan menegaskan akan meninjau ulang seluruh airlines demi keselamatan penumpang dengan melakukan round check dan review terhadap seluruh penerbangan di setiap airlines agar penumpang memiliki kenyamanan keselamatan saat menggunakan transportasi udara. ANTARA FOTO/Lucky R./Rei/ama/14.

(Headlinebogor.com) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan menegaskan bahwa tidak ada penyesuaian atau kenaikan tarif listrik mulai bulan Juli sampai Desember 2017. Hal tersebut diputuskan setelah mempertimbangkan berbagai aspek terkait, di antaranya daya beli masyarakat dan upaya efisiensi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik.

“Pemerintah menetapkan dengan mempertimbangkan banyak hal dan mempertimbangkan daya beli masyarakat juga upaya efisiensi dari PLN sebagai penyedia tenaga listrik. Itu bapak Presiden memutuskan tarif listrik, tidak ada penyesuaian apapun mulai 1 Juli sampai 31 Desember 2017,” ujar Jonan di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/7).

Selain memastikan tidak ada penyesuaian tarif listrik, pemerintah juga akan berupaya membantu PLN untuk menurunkan tarif listrik di berbagai golongan. “Kalau bisa, kita sudah diskusi membantu PLN bahkan di banyak golongan pelanggan itu tarifnya bisa turun. Kita akan coba sebisa mungkin turun,” ungkap Jonan.

Bacaan Lainnya

Jonan menuturkan, Presiden meminta listrik dijadikan sebagai salah satu tonggak untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Jadi apabila tarif listrik bisa lebih terjangkau, maka untuk semua industri atau kegiatan ekonomi bisa lebih efisien.

“Kalau kita lihat tarif industri itu mungkin Rp 1.100 ini macam-macam golongannya. Kita punya target sampai 2020 kalau bisa sekitar Rp 800-Rp 900 per kWh. Gimana golongan rumah tangga dari sekitar Rp 1.400 yang tekanan rendah kita akan berusaha untuk turun. Jadi makin lama efisiensi bisa dicapai,” jelas Jonan.

Jonan mengakui, upaya ini merupakan suatu tantangan besar, salah satunya negosiasi terhadap penjualan listrik yang ditawarkan semua perusahaan penghasil listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) harus dilakukan secara efisien.

“Jadi PLN sendiri dan Kementerian ESDM akan review semua investasi dan sebagainya. Memang kalau rugi nggak akan ada yang mau bangun. Tapi kita akan coba mendapatkan harga yang fair dan investasi yang fair supaya tarif listriknya turun,” pungkasnya.

Sumber: Merdeka.com