Lovya Diany Berharap Para Plagiator Bertobat,Gramedia “Satu List Baris Bukan Plagiasi” | Headline Bogor

JAKARTA – Dunia sastra sedang diresahkan dengan adanya kasus plagiasi karya. Beberapa penulis muda telah menjadi korban dari copy paste oleh para plagiator saat ini. Banyak yang menduga -duga plagiasi ini dilakukan “Kids zaman now”, dengan maksud untuk berlomba-lomba untuk menjadi seorang penulis terkenal seperti para penulis yang mereka banggakan.

Hingga saat ini permasalahan plagiasi menjadi buah bibir dan saling lempar tuduhan satu sama lain disaat permasalahan plagiasi ini menjadi viral di blogger orange (Wattpad-red) di bulan februari 2018, sehingga para penulis memutuskan untuk memprivate karya mereka di blog orange tersebut dengan maksud untuk mengantisipasi adanya plagiator datang kembali untuk mencuri karya mereka.

Beberapa waktu lalu Lovya Diany mengunggah keresahan atas plagiasi karyanya dalam akun Facebook, Walau hanya satu bagian/part.

“Belum saya apa-apakan, dia (plagiator-red) nggak lanjut ceritanya, kok. Tapi saya ingin tegur kalau dia masih copas!!”Paparnya

Namun saat ditanyakan kembali tentang saran terbaik untuk plagiasi karya, Lovya dengan tegas mengingatkan kepada para pelaku plagiasi untuk segera berhenti.

“Lebih baik segera bertobat sebelum diciduk polisi!”Tegasnya.

Tetapi Lovya sendiri mengecam kepada pengguna Wattpad yang mengcopas karyanya, jika menemukan kembali plagiasi karya di wattpad ia tidak segan – segan untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Lovya sendiri merupakan salah satu penulis muda yang telah menulis banyak karya bergenre Korea. Gadis yang gemar menenulis Fanfiction itu telah terkena plagiasi oleh salah satu penguna Wattpad.

Seperti diketahuo Buku Novel terbitan Grasindo (Kompas Gremedia) itu baru saja diluncurkan pada tahun 2018. Lovya sendiri menemukan permasalahan plagiasi karyanya saat ia mengakses akun wattpadnya.

Saat dimintai tanggapan oleh Headlinebogor.com pihak Grasindo tetap menegaskan jika hanya satu list baris bukan merupakan plagiasi.

“Satu list baris itu tidak bisa kami katakan sekarang plagiat, sama halnya dengan Ainun Nufus.” Ucap perwakilan Grasindo.

Berbeda dengan Liliana Tan yang geram dengan karya tulis yang asal dalam tata bahasa, dan Liliana Tan pun merasa aneh dengan penerbit yang tidak melihat tata bahasa yang baik dan benar dalam sebuah karya sebelum diterbitkan, sehingga dapat merusak moral anak – anak zaman sekarang.

Boy Candra sendiri memapaparkan tentang karyanya yang tetap mempertahanakan gaya bahasanya sendiri tetapi tidak merusak moral dan mempertahankan Citra Bangsa Indonesia,

“Waktu itu Orgiami Hati Edisi lama, dan itu pembacanya anak SMP, saya merasa diri saya punya tanggung jawab, jadi penulisan itu tak selesai disini saja karena akan mempengaruhi cara pandang seseorang, maka dari itu saya lebih hati-hati ketika menulis,” jelas Boy Candra.

Karena menurut Boy kalau tujuan sudah salah maka akan salah kesananya, jadi kembali pada tujuan dalam menulis. Namun, proses dalam menulis tidak bisa dilakukan dalam tempo singkat untuk mengejar popularitas, hingga mencuri indentitas diri.

Tiara.