Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Bem Se-Bogor Lakukan Sholat Jenazah | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Hari ini (29 Maret 2018) Mahasiswa dari Kampus-kampus yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)Se-Bogor diantaranya Universitas Juanda, Politeknik AKA Bogor, STEI Tazkia, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), perwakilan buruh dan perwakilan supir angkot. Melakukan Aksi Penolakan kenaikan Harga BBM.

Terhitung sejak PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertalite senilai Rp 200 per liter. Kenaikan harga berlaku mulai, Sabtu (24/3/2018) pukul 00:00 WIB, Dimana sudah 4 Kali dalam 2018 harga BBM perlahan meroket, tercatat sejak tanggal 13 januari, kemudian tgl 20 januari, 24 februari dan yang terbaru tanggal 24 Maret 2018, hal ini membuat masyarakat resah, naiknya BBM berdampak pada berbagai sektor kehidupan negeri ini.

Aksi unjuk rasa dimulai pada pukul 14.00 Wib yang dimulai dengan cara longmarch dari pintu 1 kebun raya bogor menuju kedepan istana negara djuanda Massa aksi melakukan orasi di jalan IR H djuanda sebelah btm, Usai melakukan orasi massa aksi melalakukan shalat ashar berjamaah di sisi jalan IR H djuanda, Menyuarakan suara rakyat adalah salah satu bentuk kecintaan mahasiswa kepada rakyat. Pun begitu, sholat berjamaah sebagai bentuk ketundukan manusia kepada Sang Maha Pencipta. Melengkapi sebuah ungkapan, usaha dan doa adalah sebuah bentuk perjuangan dalam menggapai cita.

Adapun tuntutan yang di bawa pada aksi kali ini adalah:
1. Menolak kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat.
2. Menuntut pemerintah untuk menjaga ketersediaan BBM Subsidi bagi masyarakat miskin.
3. Menuntut pemerintah hadir, kembalikan kewenangan harga BBM kepada pemerintah.

Di akhir aksi, masa aksi melakukan sholat jenazah, sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah rezim Jokowi. Dan para masa aksipun membakar replika pocong sebagai bentuk manifestasi kebobrokan negeri ini.
Aksi ditutup dengan pembacaan sumpah mahasiswa dan Doa bersama.

“Jalan perjuangan penuh rintangan dan cobaan, maka hasil dari perjuangan tidak semua orang bisa mencapainya tanpa ada niat yang ikhlas,” ujar Fatarizky Muhamad (Koordinator BEM SeBogor)