JAKARTA – Hari ini, Lazada Indonesia meluncurkan studi “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce” yang mengungkapkan pentingnya peran eCommerce dalam mendukung sektor bisnis – baik perusahaan besar maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)- menjalani transformasi digital dan mempercepat terbentuknya struktur ekosistem ekonomi digital yang mumpuni di Indonesia. Dalam acara peluncuran yang didukung oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), studi yang dilaksanakan bekerja sama dengan YCP Solidiance, konsultan manajemen ternama di Asia, juga mengungkapkan adanya fondasi pertumbuhan (building blocks) yang berbeda antara perusahaan besar dan UMKM untuk bisa bertumbuh secara optimal di ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
Transformasi digital kini menjadi sebuah proses yang pasti terjadi, termasuk transformasi ekonomi nasional dimana nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD124 miliar. Sektor eCommerce menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital tersebut, dengan perkiraan nilai sebesar USD83 miliar pada tahun 20251 Secara umum, meningkatnya pemanfaatan beragam inovasi dan produk digital oleh masyarakat, baik untuk berbelanja, bekerja atau pun untuk belajar secara daring, merupakan faktor pendorong transformasi digital yang sangat kuat. Dengan demikian, peran eCommerce di era pandemi COVID-19 juga semakin penting, terutama dalam membantu pemulihan ekonomi nasional pada umumnya, dan mendukung kelangsungan usaha UMKM pada khususnya.
Perkembangan teknologi dan internet telah mendorong sektor bisnis melakukan digitalisasi, guna memperluas potensi pasar dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Data studi Lazada menunjukkan adanya peningkatan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan dari perdagangan digital dalam lima tahun terakhir, meskipun proporsi antar sektor bisnis tidaklah sama. Di Indonesia, meski UMKM menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi, namun adopsi digital pada UMKM masih menjadi sebuah tantangan. Bila 100% perusahaan besar telah menjalankan digitalisasi, baru 13% UMKM yang beradaptasi dan mulai melakukan digitalisasi.
Salah satu prioritas dalam peta jalan “Making Indonesia 4.0” yang digagas Pemerintah Indonesia dan didukung diantaranya oleh Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian adalah transformasi digital dan Lazada menyelenggarakan studi ini untuk mencari tahu lebih jauh tentang faktor-faktor yang dapat mempercepat transformasi digital untuk mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang andal. Studi dilakukan selama kurang lebih 2 bulan melalui pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview) dan survey kuantitatif. Responden dalam studi ini meliputi perusahaan dan UMKM, asosiasi terkait, pejabat pemerintahan terkait serta pelaku industri eCommerce lainnya.
Mira Tayyiba, S.T., MSEE, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, menegaskan pentingnya transformasi digital ini bagi kemajuan Indonesia. “Transformasi digital berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai fondasi perekonomian yang kuat dan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Salah satu prasyarat terpenting untuk mencapai transformasi digital selain infrastruktur adalah pola pikir yang terbuka terhadap kolaborasi. Diperlukan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengurangi digital gap dalam masyarakat, pelaku usaha, juga instansi pemerintah. Untuk itu saya menyambut baik hasil studi dari Lazada yang dapat kita manfaatkan bersama untuk mendukung persiapan dunia usaha, baik perusahaan maupun UMKM, dalam memasuki transformasi digital.”