JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri kegiatan peluncuran bersama program Implementasi Aksi Iklim (Climate Action Implementation/CAI) baru dan proyek infrastruktur berkelanjutan yang dipipimpin oleh C40 Cities Finance Facility (CFF).
Program bertajuk “Hospital Improvement for Just and Green Recovery (HIJGR) atau Peningkatan Rumah Sakit untuk Pemulihan yang Hijau dan Berkeadilan merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mengimplementasikan aksi iklim prioritas dan untuk mengintegrasikan aksi iklim ke dalam rencana, proses, dan struktur kota.
Sejak 2018 hingga 2021, sejumlah kota C40 di Asia Tenggara telah menyelesaikan rencana aksi iklim (Climate Action Plans/CAPs) yang menguraikan tindakan dan proses kota-kota untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan iklim. Program baru ini akan membangun pembelajaran dari pekerjaan mereka dan memperluas bantuan ke tiga kota tersebut.
Bantuan teknis yang komprehensif akan fokus pada kebijakan dan tindakan yang meningkatkan efisiensi energi dan memperluas adopsi energi terbarukan di gedung-gedung milik pemerintah, komersial dan perumahan.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mengatakan bahwa Jakarta bersyukur menjadi tempat program tersebut direalisasikan. Menurutnya masalah lingkungan hidup ini merupakan tugas yang harus diselesaikan dari sekarang, tanpa penundaan.
“Maka, untuk proyek ini di Jakarta, pertama kita akan memfokuskan pada rumah sehat. Jadi tujuannya adalah membuat berbagai fasilitasnya menjadi lebih tangguh. Ini adalah salah satu fasilitas yang bekerja 24 jam, menyerap energi begitu banyak dan mengeluarkan limbah juga cukup banyak,” ujar Anies di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/9)
Anies juga menjelaskan pengelolaan energi dan limbah Rumah Sehat tersebut harus bertransformasi untuk menciptakan kualitas lingkungan yang bagus secara berkelanjutan.
“Itu akan kita lakukan transformasi supaya lebih sustainable. Sumber energinya, kemudian management wastenya dengan baik. Ini adalah satu transformasi yang kita lakukan dengan memanfaatkan best practices lewat C40 network,” jelas Gubernur Anies.
Di samping itu, Gubernur Anies membahas bahwa Jakarta telah mendapatkan berbagai bahan riset untuk mengerjakan apa yang sudah direncanakan dari awal. Sehingga, program dan proyek tersebut akan dilaksanakan di Jakarta mulai tahun ini secara bertahap.
“Jadi, apa yang sudah didapat di Jakarta pertama adalah bahan-bahan, riset-riset, best practices. Yang mengerjakan tetap harus kita, tetapi kita tidak perlu reimplant the will, mulai dari 0 lagi. Kita bisa menggunakan apa yang sudah pernah dipraktekkan, apa yang sudah kita gunakan, untuk kita lakukan. Oleh karena itu, kita bersyukur bahwa kita bisa bermitra dengan C40 dan harapannya nanti bisa berkelanjutan. Proses ini tidak akan selesai sebentar, karena bertahap, tapi kita mulai sekarang dan mudah-mudahan nanti akan berkelanjutan,” pungkas Anies.
Perlu diketahui, tujuan akhir dari proyek ini adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di 28 Rumah Sakit (RSUD) milik Pemprov DKI Jakarta melalui penggunaan energi terbarukan (Solar PV system), dan langkah-langkah efisiensi energi di gedung-gedung rumah sehat.
Sehingga CFF akan memberikan bantuan teknis untuk pengembangan kapasitas, studi, dan fasilitasi pemerintah kota selama tahap pengembangan proyek (project development stage). Proyek ini didukung dengan dana pemerintah Inggris, CAI yang baru di Asia Tenggara akan menawarkan bantuan teknis dan dukungan pengembangan kapasitas ke tiga kota di kawasan ini, yakni Jakarta, Kuala Lumpur dan Kota Quezon. (*)