BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melihat potensi zakat di Indonesia sangatlah besar jika dimaksimalkan dalam kurun satu tahun.
“Kalau seluruh umat Islam di Indonesia bayar zakat, itu setahun bisa Rp200 triliun. Tapi, sayangnya belum maksimal, baru 10 persen yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat di seluruh Indonesia,” kata Kang Emil usai membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (20/5).
Kang Emil mengatakan, zakat di Jabar tidak hanya disalurkan kepada fakir miskin, tetapi juga kepada pihak-pihak yang tengah berjuang di jalan agama Islam, seperti guru ngaji dan Kiai.
Untuk itu, Kang Emil berharap warga Jabar menjadi kelompok pemberi dan penolong. Dengan demikian, kata ia, penanggulangan kemiskinan terutama di masa pandemi COVID-19 dapat diatasi melalui zakat.
“Di Jawa Barat zakat itu banyak pintunya, mustahiknya, tidak hanya melulu ke fakir miskin yang tentunya itu menjadi kewajiban. Banyak pesantren kita bantu oleh zakat juga, guru ngaji, para Kiai, dakwah-dakwah Islam yang membutuhkan zakat, sehingga manfaat zakat itu sangat terasa,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jabar Arif Ramdani melaporkan bahwa penerimaan zakat tahun ini mengalami kenaikan. Pun demikian dengan jumlah daftar penerima yang juga naik dari tahun sebelumnya hingga mencapai angka 10 juta penerima.