JAKARTA – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Wahyu Widada, menegaskan komitmen Polri untuk memberantas kampung narkoba dan memutus jalur penyelundupan narkotika sebagai bagian dari program 100 hari Asta Cita pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wahyu menyatakan bahwa pemberantasan narkoba merupakan salah satu prioritas dalam Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo, yang bertujuan memperkuat reformasi di bidang politik, hukum, dan birokrasi, termasuk mencegah dan memberantas kejahatan narkoba, perjudian, dan penyelundupan.
“Dalam perang melawan narkoba, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi khusus untuk menangani masalah ini dari hulu hingga hilir,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/11).
Ia menekankan bahwa narkoba tidak hanya merusak kesehatan, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda yang menjadi harapan bangsa.
Indonesia kini tengah menghadapi bonus demografi menuju tahun 2045. Wahyu memperingatkan bahwa jika generasi muda terpengaruh narkoba, dampaknya akan menjadi beban besar bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ia memerintahkan jajarannya untuk mengidentifikasi dan memutus jaringan penyelundupan narkoba internasional, baik melalui jalur laut, udara, maupun darat.
“Kami bekerja sama dengan Bea Cukai dan Baharkam yang memiliki satuan Polisi Perairan dan Udara,” tambahnya. Wahyu juga memberikan instruksi kepada Polda di wilayah perbatasan untuk meningkatkan pengawasan terhadap jaringan narkotika.
Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya mengungkap kasus narkotika hingga ke aktor utamanya, bukan hanya fokus pada penangkapan individu.
“Jika kita hanya menangkap satu orang tanpa membongkar jaringannya, upaya kita tidak akan pernah tuntas,” jelasnya.
Selain itu, Wahyu juga menginstruksikan jajarannya untuk mengubah kampung-kampung yang menjadi pusat peredaran narkoba menjadi kawasan bebas narkoba.
Ia mendorong kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menciptakan lingkungan yang tahan terhadap ancaman narkoba.
“Tujuannya adalah mengubah kampung yang dulunya menjadi tempat peredaran gelap narkoba menjadi kawasan yang bebas dari narkotika,” tutup Wahyu. (*/DR)