KABUPATEN BOGOR – Berpuasa bukanlah penghalang untuk menggali ilmu, kali ini Himpunan Mahasiswa Sains Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (UNIDA) kembali mengadakan pelatihan pengelolaan media sosial dengan mengundang Alumni pada hari Sabtu (8/4) di Lab Sains Komunikasi.
Bersama dengan Sandi Subagja, Alumni Sains Komunikasi FISIPKOM UNIDA Angkatan 2017, HIMAKOM kembali bertemu untuk mendiskusikan lebih jauh soal konten-konten serta pemantapan jadwal pemostingan konten di sosial media HIMAKOM selama satu tahun ke depan.
Dengan materi yang diangkat mengenai “Menyusun Kalender Untuk Konten Besar”, Sandi di awal mengungkapkan jika tujuan atau goals dalam membangun reputasi organisasi atau komunitas di media sosial sangat diperlukan, karena kita harus memosisikan diri kita sebagai problem-solver untuk publik. Bahwa konten-konten yang akan kita posting sampai harus bisa bersifat memecahkan keraguan atau pertanyaan publik yang tidak bisa didapatkan jawabannya di akun-akun lain.
“Dalam melakukan riset untuk pemostingan konten, ada setidaknya 3 jenis publik yang perlu diperhatikan. Yaitu latent public, aware public, dan active public. Karenanya, kita harus bisa bisa membuat konten-konten yang bersifat problem-solving bagi ketiga publik ini. Selain itu, kita penting untuk melakukan riset soal demografis, usia, jenis kelamin, dan hal-hal lain sebagainya itu penting untuk tahu siapa saja target audiens kita,” katanya.
Sandi juga menegaskan bahwa tone atau gaya bahasa juga sangat krusial. Jika suatu akun memutuskan untuk menggunakan gaya berbahasa yang ramah dan santai dalam caption-caption postingan atau saat berinteraksi dengan pengikut, sebaiknya gaya bahasa dalam penyusunan konten pun juga harus semi-formal dan tidak kaku. Makanya, diperlukan penegasan sejak pra-produksi konten soal gaya bahasa yang akan dipakai serta konsistensi untuk tidak mengubah-ubah gaya bahasa itu.
Dengan tekad untuk menjadikan akun media sosial HIMAKOM sebagai pusat informasi Ilmu Komunikasi yang bersifat edukatif tapi juga menghibur, ditetapkan setidaknya 4 content pillar untuk menjadi fondasi bagi pembuatan konten-konten di sosial media HIMAKOM ke depannya. Yakni, functional, educational emotional, dan agile. Hal ini dilakukan agar tidak ada satu pun konten yang bersifat “menyimpang” dari 4 pillar itu.
Pada akhir pertemuan, Sandi pun mempersilakan para pengurus HIMAKOM divisi INFOKOM untuk melakukan brainstorming soal jenis dan tipe konten-konten yang akan dibuat serta diposting ke depannya, tapi tetap berlandaskan pada 4 content pillar yang sudah sama-sama disepakati. Dengan semangat untuk berkarya dan berbagi ilmu, para pengurus HIMAKOM dengan aktif dan semangat menumpahkan ide-ide menarik mereka.
Sebagai salah satu dari sekian pengurus yang sejak pertemuan awal menghadiri pelatihan, Koordinator Divisi INFOKOM, Eliza Nur Fauziah, mengakui jika di awal para pengurus divisi INFOKOM sempat masih merasa kebingungan dalam jenis-jenis konten apa saja yang harus dibuat dan belum menjadwalkan waktu pemostingan konten-konten, mengakibatkan beberapa konten seringkali dibuat secara dadakan.
“Harapannya, sih, setelah ini kita bisa nerapin apa yang udah diajarin, ya. Jadinya ke depan gak perlu keteteran lagi soal posting-posting konten dan bisa produktif juga dalam memproduksi koten. Kayak posting konten dalam satu minggu mungkin bisa lebih dari 2 gitu,” jelasnya. (*/DR)