Pekerja Bangunan Tewas Tersengat Listrik

Gunungputri (Headlinebogor.com) – Soyono alias Yono (45) seorang penghuni kontrakan di Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, tewas tersengat listrik saat bekerja di rumah milik Kukunya Hermawan yang berada di Perumahan Griya Bukit Jaya, Blok O.7/01, RT 03/31, Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08:00 WIB. Korban yang diketahui warga asli Kampung Cendono, RT 03/06, Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tengah menjalani profesinya sebagai tukang bangunan bersama dengan temannya Sutardi (41).

Sutardi mengisahkan, sekitar pukul 09:30 WIB, sewaktu dirinya sedang menjebol tembok dinding menggunakan palu, tiba-tiba korban yang sedang menyambung kabel listrik di plafon ruang tengah dengan menaiki tangga lipat, berteriak dan sempat terdiam sejenak lalu  korban terjatuh dari tangga.

“Saya dengar suara teriakan aduh!! Ternyata teman saya tersengat listrik,” kisahnya kepada Publik Bogor, (5/4).

Ia menjelaskan, setelah mendengar teriakan korban, dirinya langsung menghampiri korban yang sudah tergeletak tak sadarkan diri, akibat terjatuh dari plafon rumah. Kemudian, dirinya pun meminta bantuan Ketua RT setempat Yunus, yang tinggal tak jauh dari tempat kejadian.

“Saya panik, makanya langsung minta bantuan pak Yunus,” jelasnya.

Ia menerangkan, setelah medapat kabar tersebut, Yunus pun bergegas datang ke lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan korban, dan ternyata korban sudah meninggal dunia. Selang bebarapa menit, pemilik rumah datang, dan berinisiatif untuk memanggil dokter dari klinik terdekat. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, hasilnya memang benar korban sudah meninggal dunia.

“Saya langsung kabarkan pihak keluarga, dan mereka langsung datang ke klinik,” terangnya.

Atas kesepakatan dari pihak keluarga korban, sambung dia, korban langsung dibawa ke kediamannya di Kudus untuk dimakamkan.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gunungputri, AIPTU Imam Junaedi mengungkapkan, kejadian tersebut murni kecelakaan kerja. Lantaran, usai melakukan olah TKP tak ditemukan indikasi kekerasan dan penganiayaan.

“Tak ada tanda-tanda kekerasan. Diduga korban tersengat listrik,” ungkapnya.

Imam menuturkan, keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi. Lantaran telah pasrah, dan menganggap kejadian ini adalah takdir.

“Keluarga korban telah membuat surat penolakan otopsi,” tandasnya.

 

 

 

Wartawan : Dede Firdaus/publikbogor.com