RSIA Kenari Graha Medika Diduga Malpraktik, Operasi Sesar Berujung Sobeknya Kantung Kemih

Cileungsi (Headlinebogor.com) – Mayasari (26) warga Kampungtengah, RT 01/06, Desa Cileungsi kidul, Kecamatan Cileungsi, harus terbaring lemas di ruang rawat inap setelah menjalani operasi sesar. Diduga, telah terjadi malpraktik dalam operasi sesar yang dijalaninya itu, karena dalam operasi tersebut kantung kemihnya tersayat oleh tim dokter.

Suami korban Rotamas Awaludin (32) mengisahkan,  pada hari Jumat (3/3) kemarin, saat istrinya hendak melahirkan, istrinya tersebut dirujuk oleh bidan Lia tempat biasa istrinya mengecek kandungan untuk menjalani operasi sesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kenari Graha Medika. Pukul 09:00 WIB, ia membawa istrinya ke rumah sakit tersebut, dan baru menjalani operasi sesar pukul 13:00 WIB.

“Jam 18:00 WIB operasinya baru selesai, dan pukul 15:00 WIB saya sudah diberikabar kalau bayinya sudah lahir,” kisahnya kepad Publik Bogor, (6/3).

Bacaan Lainnya

Rotamas menjelaskan, saat sedang menjalani operasi suster sempat menyampaikan bahwa istrinya tersebut mengalami pendarahan, dan perlu tranfusi darah. Tak lama setelah itu, salah satu tim dokter, yakni dokter Firdaus memanggilnya, dan mengatakan bahwa kantung kemih istrinya tersayat. Dokter tersebut pun tak bisa menangani hal tersebut.

“Setelah itu, istri saya ditangani dokter Joko sebagai dokter bedah, untuk menjalani operasi kantung kemih,” jelasnya.

Ia menerangkan, dari hari Jumat sampai Sabtu kemarin dirinya harus membayar sebesar Rp14.712.804, dan baru dibayar sebesar Rp9 juta. Dirinya tak menggunakan BPJS untuk biaya melahirkan istrinya tersebut, melainkan menggunakan biaya paket sesar dari bidan Lia sebesar Rp6,5 juta.

“Saya menganggur sudah dua dulan, dan biaya ini menggunakan uang tabungan saya,” terangnya.

Ia menegaskan, pihaknya berencana melaporkan hal ini pada pihak berwajib jika tidak ada itikad baik dari pihak RSIA Kenari Graha Medika. Karena, biaya operasi kantung kemih pun dibebankan padanya, padahal hal itu merupakan kesalahan dari tim dokter.

“Ini kan kesalahan dari pihak dokter, masa harus saya yang menanggung biayanya. Harusnya rumah sakit yang menanggung,” keluhnya.

Menurut pria berbadan kurus ini, dirinya pun sangat susah untuk bertemu dengan dokter Firdaus. Bahkan, bidan Lia yang merekomendasikan untuk operasi sesar pun tak mau menemani untuk menemui dokter Firdaus.

Korban malpraktik Mayasari mengungkapkan, saat ini dirinya menggunkan selang yang dimasukan kedalam perutnya untuk buang air kecil. Dan menurut dokter selangnya baru bisa dicopot setelah tiga minggu.

“Saat ini kepala saya terasa berat, pusing,” ungkapnya.

Sementara itu, saat Publik Bogor ingin mengkonfirmasi malpraktik itu, satpam RSIA Kenari Graha Medika Rizki berkilah, direktur maupun humasnya sedang tidak ada.

“Mereka sedang diluar, kalau mau konfirmasi harus kirim surat dulu untuk membuat janji,” singkatnya.

 

Baca Juga : Dewan Minta Izin RSIA di Cabut

 

Sumber : Publikbogor

Wartawan : Dede Firdaus