SDN Cibunar 01 Ambruk, Siswa Belajar di Gilir

Parungpanjang (Headlinebogor.com) – Ratusan siswa di SDN Cibunar 01 Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, ambruk diguyur hujan de­ras. Pihak sekolah kaget mendapati ruang kelas dua berserakan puing bangunan yang roboh pada Senin (31/7).

Kepala SDN 01 Cibunar Mulyana mengatakan, peris­tiwa itu terjadi saat hujan deras, Minggu (30/7) malam.

Selanjutnya pada Senin (31/7) pagi, siswa kelas dua yang menderas, Minggu (30/7) malam. empati ruangan ambruk terse­but terpaksa jam belajarnya ditukar. “Kami juga baru tahu hari ini (kemarin, red), makanya siswa mau nggak mau gantian belajarnya,” ungkap Mulyana. ­

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun, bangunan sekolah tersebut terdiri dari delapan RKB den­gan jumlah ssiwa 258 orang. Sebelumnya, bangunan itu sempat diusulkan untuk di­perbaiki sejak 2015. Namun, selalu gagal tiap kali musren­bang. “Untuk solusi saat ini, murid kelas dua masuk siang dan belajar menggunakan ruang kelas satu yang masuk pagi. Mereka belajar bergan­tian,” jelas Mulyana.

Sementara Ketua Komite SDN 01 Cibunar Nurjen men­gungkapkan, pihaknya sudah mengajukan usulan reha­bilitasi gedung sekolah me­lalui rapat Musrenbang 2016 lalu. “Namun memang sampai sekarang belum ada perbai­kan. Seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor malu, masa di sekolah daerah perbatasan dengan Kabu­paten Tangerang ini sampai ada sekolah roboh,” ujarnya.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Pa­rungpanjang mengaku telah menerima laporannya. Dia pun menjelaskan bahwa pihak UPT sudah melaporkan musibah ini kepada Disdik Kabupaten Bo­gor. Dia juga mengungkapkan, banyak SDN di Kecamatan Pa­rungpanjang yang kondisinya sudah kurang baik, sebab usia bangunan yang sudah lama dan perlu direhab.

“SDN Cibunar 01 ini juga bangunannya sudah hampir 25 tahun. Konstruksi bangu­nan masih terbuat dari kayu dan bambu yang sudah rapuh. Memang hingga kini belum ada perbaikan,” ucap Sutarbun.

Dari 45 jumlah bangunan SD negeri di wilayah Kecamatan Parungpanjang, sambung Sutarbun, ada sembilan ban­gunan SD negeri yang sangat memerlukan perbaikan atau rehab. “Kami dari pihak UPT dan sekolah memang sudah mengajukan usulan pemban­gunan atau perbaikan saat ada musrenbang. Tetapi ya mau bagaimana lagi memang ssampai saat ini belum ada per­baikan. Sedangkan siswa perlu ruang belajar yang lebih baik,” imbuhnya.

 

(Metropolitan.id)