Penyaluran beras miskin atau raskin sebagai program Padat Karya Pangan (PKP) di Desa Pabuaran Kecamatan Sukamakmur, diduga telah disalahgunakan.
Selain para warga tengah panen padi, transaksi raskin dilakukan dengan tidak wajar. Pengiriman beberapa ton beras miskin tidak dilakukan di kantor desa.
Para supir truk justru menurunkan beras subsidi pemerintah itu di tengah jembatan yang menjadi perbatasan antara Desa Tajur, Citeureup dengan Desa Pabuaran, Sukamakmur.
Saat ditanya wartawan, Suryadi yang mengaku sebagai salah satu staf Desa Pabuaran menerangkan, akan mengirim beras itu kepada para ketua RT untuk disalurkan ke warga.
“Kita mau menyalurkan beras. Semua RT sudah nunggu di rumahnya masing-masing. Makanya kita sewa mobil pikap,” tuturnya.
Beras yang diturunkan kisaran 20 ton. Total beras itu merupakan jatah desa yang belum diambil selama dua bulan. Saat ditanya perihal transaksi di luar kantor desa, Suryadi mengaku aktivitas ini atas permintaan kepala desa.
sumber :pojokjabar.com
