Achmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin Beberkan Program Bogor Digital | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Dialog politik membedah visi misi calon Walikota Bogor 2018- 2023, yang dilaksanakan di gedung Graha Pena, Jalan Soleh Iskandar, Kecamatan Bogor Barat, dihadiri empat pasangan calon, diantaranya calon Walikota nomor urut satu Achmad Ru’yat dan calon Wakil Walikota Zaenul Mutaqin, calon Walikota nomor urut dua Edgar Suratman, calon Walikota nomor tiga Bima Arya dan wakilnya Dedie, dan calon Walikota nomor empat Dadang Danubrata dan wakilnya Sugeng Teguh Santoso, Selasa (13/3/2018).

Dialog politik menghadirkan lima orang panelis diantaranya, Rektor UIKA Ending E Baharuddin, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB Aji Hermawan, Pemerhati sosial kemasyarakatan IPB Sofyan Sjaf, Pengamat tata kota Universitas Pakuan Budi Arief, Wakil ketua bidang tehnis kamar dagang dan industry (Kadin) Kota Bogor Agus Lukman. Acara menghadirkan juga CEO Radar Bogor Hazairin Sitepu, serta dihadiri ratusan orang dari perwakilan para pendukung dari empat paslon Walikota Bogor.

Dalam dialog politik itu, masing masing paslon menyampaikan visi, misi dan program dalam Pilwalkot ini. Calon Walikota Bogor nomor urut satu, Achmad Ru’yat didampingi Cawawalkot Zaenul Mutaqin menyampaikan, pasangan Ru’yat dan Zaenul (RZ) hadir untuk membawa tugas mulia dan besar untuk membangun Bogor sebagai Kota terbaik Se-Indonesia dengan pemerintahan amanah dan masyarakat yang sejahtera. Itu visi yang sudah kami sepakati dan merupakan masukan aspirasi dari berbagai komunitas masyarakat yang selama ini kami bergaul.

Tentu dari visi ini terlihat bahwa pasangan RZ akan mewujudkan Kota Bogor nyaman lahir dan batin serta berpihak kepada suatu kebijakan yang berpihak kepada wilayah dan masyarakat. Dimana Kota Bogor tidak hanya di bangun halaman rumahnya saja, tapi kami hadir untuk membangun rumahnya yang ada di rukun tetangga, rukun warga dan kelurahan. Tentu atas persoalan yang tadi dihadirkan bagaimana mengatasi kemiskinan dan investasi di Kota Bogor. Pasangan RZ akan totalitas mendorong kebijakan anggaran ke wilayah, karena disanalah ada kehidupan dan manusia. Banyak RTLH yang tentu harus di intervensi, banyak masyarakat yang mungkin belum mendapat beras merata dan sejahtera, banyak masyarakat yang belum mendapat bantuan PKH yang tidak tepat sasaran, KIP atau KIS dari pemerintah.

“Sehingga saya ingin membangun komunikasi yang sangat mesra dengan Presiden, dengan Kementrian, dengan Gubernur, agar bisa menyelesaikan berbagai persoalan pengentasan kemiskinan dan nilai investasi di Kota Bogor. Kami memandang bahwa kebijakan membangun rumah ini sangat penting sehingga strategi investasi yang harus dilakukan adalah padat karya bukan padat modal. Karena selama ini kami melihat investasi yang terjadi di Kota Bogor padat modal bukan padat karya, sehingga tidak mengurangi pengangguran,” beber Achmad Ru’yat.

Bahkan, lanjut Ru’yat, pasangan RZ mendapat data terakhir dari Bappeda Kota Bogor tahun 2015 adalah sebanyak 39887 jiwa warga Kota Bogor belum mendapatkan pekerjaan. Ini suatu angka yang tidak kecil. Memang benar pertumbuhan ekonomi naik  6,7 persen. Tetapi tidak berdampak pada masalah pengentasan pengangguran di Kota Bogor. Karena investasi yang terjadi selama ini adalah padat modal, sehingga tidak ada pemberdayaan kepada masyarakat.

”Kami juga melihat di Kota Bogor banyak publik utiliti yang seharusnya sudah selesai, seperti pembangunan stasiun Sukaresmi, jalan R3 yang seharusnya sudah tembus ke Tajur, tetapi sampai sekarang terhenti dan tidak berlanjut, kemudian yang lainnya. Sehingga kita berharap bahwa strategi investasi di dorong ke wilayah tidak hanya terpusat di tengah atau halaman rumah saja, namun harus sampai juga pada rumahnya,” jelas Ru’yat.

Sementara, calon Wakil Walikota, Zaenul Mutaqin mengatakan, pasangan RZ akan mendirikan pemerintahan yang efektif, efisien, amanah, sehingga bisa membuka seluas-luasnya kepada masyarakat yang dinamakan akses komunikasi. Selain itu, kedua, untuk mewujudkan apa yang telah disampaikan, bahwa pasangan RZ harus terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi, sehingga pengangguran dan kemiskinan akan dapat dikurangi.

“Dengan cara apa, tentu saja dengan infrastruktur untuk mengundang investasi. Kota Bogor tidak memiliki bandara dan pelabuhan,semua masuk lewat darat maka itu jalan dan sebagainya harus memadai supaya investasi masuk dengan baik ke Kota Bogor,” kata Zaenul.

Pasangan RZ juga mengungkapkan komitmennya, untuk merespon perkembangan jaman kedepan, pasangan RZ memiliki komitmen untuk menerapkan program “Bogor Digital” . Sebuah sistem terintegrasi sehingga seluruh layanan publik mulai dari kelurahan, kecamatan kemudian informasi rumah sakit, info UMKM, layanan satu atap, info pariwisata, bogor creative hub, layanan imigrasi, layanan pengaduan, dan disdukcapil, bisa diakses dengan sistem layanan masyarakat “Bogor Digital”.

“Sehingga dengan demikian seluruh sektor UMKM dan pengrajin yang kita tetapkan ada wilayah-wilayah yang tematik pendekatannya dan kita akan menghadirkan 68 ribu tenaga baru untuk mengatasi masalah pengangguran, dimana di setiap kelurahan itu ada 1000 orang tenaga baru,” bebernya.