Bogor (Headlinebogor) – Walikota Bogor, Bima Arya nampak serius merespon keluhan masyarakat mengenai ketidak nyamanan mengenai keberadaan anak punk dan manusia perak yang sering meminta uang kepada pengguna jalan.
PadaMinggu (8/10), dirinya memimpin langsung razia terkait penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan melakukan patroli. Menurut Bima, laporan ini sudah lama masuk ke Pemkot Bogor. “Ada warga yang selalu mengeluh karena diganggu oleh anak-anak punk di angkot, diganggu di tempat-tempat tertentu, bahkan dipalak, tapi ada juga yang tidak diganggu tapi menakutkan karena minuman keras dan lain-lain,” terangnya.
Razia ini dilakukan demi menanggapi laporan mengenai siswa SD yang diperlakukan tidak layak oleh anak punk. Selain itu, Bima mengakui memang sudah banyak aduan mengenai gangguan dari anak punk ini. “Sasaran kita adalah mengidentifikasi dimana saja titik-titiknya, kemudian mengidentifikasi dari mana asal mereka dan bukan hanya sekedar mengamankan, menciduk atau menertibkan tetapi juga membina. Jadi mereka ini jangan diperlakukan melalui cara kekerasan, karena ada batas antara nakal dan kriminal, kalau nakal kita dibina, kalau kriminal kita dipidana,” jelasnya.
Pada penertiban tersebut, selain dua anak punk yang terciduk, dua pengamen dan lima Manusia Perak juga terjaring tim gabungan. Mereka akhirnya dibawa ke Balaikota Bogor untuk dilakukan pendataan dan kemudian dibawa ke Dinsos Kota Bogor untuk dilakukan pembinaan. (AP)