Dampak Penutupan Jalan Otista, Ketua Komisi III Pantau Langsung Arus Lalu Lintas

Dok. Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, H. M. Zaenal Abidin/Ist)

KOTA BOGOR – Beberapa rekayasa arus lalu lintas yang diberlakukan akibat ditutupnya arus jalan Oto Iskandardinata (Otista) menuju jalan Suryakancana masih belum masih menjadi keluhan masyarakat Kota Bogor.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor dari Fraksi Gerindra, H. M. Zaenal Abidin mengungkapkan bahwa, sebelumnya telah mengundang Dinas terkait guna mendapatkan informasi dan uji coba penerapan rekayasa yang akan dilakukan.

“Waktu itu kita sempat mengundang dinas terkait untuk ujicoba penerapan lalu lintas akibat di tutup nya jembatan Otista. Ada beberapa ujicoba penerapan lalu lintas diantaranya buka tutup, ganjil genap di hari tertentu dan jam-jam tertentu,” ungkapnya kepada awak media usai pendaftaran Bakal Calon Anggota DPRD di KPU Kota Bogor, Sabtu (13/5).

Bacaan Lainnya

Dan kemungkinan, lanjut Kang Haji Sapaan akrab Zaenal, akan ada beberapa opsi rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan guna menguraikan kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan.

“Mungkin setelah ini ada beberapa opsi lagi untuk arus lalin. Karena saya melihat kepadatan di Jalan Jendral Sudirman menuju lapangan Sempur, dan saya berharap pembatasan jalan jangan sampai di persempit, Kalau memang jalur bisa digunakan dua jalur di fungsi kan saja.” pinta Kang Haji.

Namun ia tidak dapat memungkiri di akhir pekan di beberapa waktu ada beberapa titik-titik tertentu kemacetan terjadi. Diantaranya, di simpang lampu merah Warung Jambu yang kemacetannya hingga pom bensin jalan Pajajaran.

“Saya sempat berkeliling menggunakan mobil dan motor untuk memantau arus lalu lintas kepadatannya di mana saja. Ini bukan hasil informasi dari warga, karena saya sendiri juga memantau langsung di lapangan secara mobil,” kata Kang Haji.

Ia pun tidak menutup mata jika penutupan jalan otista memang berdampak luas terjadinya kepadatan di sejumlah titik dan mengajak masyarakat untuk beradaptasi dan mengatur waktu dengan arus lalin yang sudah di terapkan oleh Pemerintah Kota Bogor. (DR)