Bogor (Headlinebogor) – Waktu mengunjungi warga Sirnasari 3 bulan lalu, mereka minta tolong agar saya bisa memperbaiki Posyandu yang dibuat seadanya oleh warga. Kondisinya tidak layak, seperti kandang kambing.
Karenabuntuk kepentingan umum, saya penuhi permintaan mereka ( walau belum tahu ada uang apa tidak ) . Setelah warga mendaftar kebutuhan material dari paku hingga semen, 3 bulan kemudian saat ini saya penuhi janji saya itu dengan membawa semua material yang dibutuhkan. Catatan saya, warga harus gotong royong membangun. Yang punya keahlian tukang harus menyumbangkan tenaga dan waktunya bekerja sampai dengan selesai pos yandu.
Saat ini proses pembangunan sedang dikerjakan. Semoga selesai dan manfaat.
Bagaimana kalo saya tidak dapat rekomendasi dari partai dan tidak dapat ikut kontestasi Pilwakot. Karena tidak dapat dipungkiri keterkaitan permintaan warga dan pemenuhan janji pembuatan posyandu terkai dengan proses pencalonan saya sebagai balon walikota. Hayo bagaimana? Rugikah?
Baca Juga : [button link=”http://headlinebogor.com/kota-bogor/forikan-akan-gelar-festival-makan-ikan-di-sempur-bogor” color=”red” newwindow=”yes”] Forikan Akan Gelar Festival Makan Ikan Di Sempur[/button]
Hahahahaha sejal awal saya katakan saya ikut kontestasi ini bertujuan melayani warga. Kalo sekarang bukan sebagai Walikota saya sudah bisa melayani kebutuhan warga, maka yang ada ada hanyalah rasa syukur . Lha bayangkan saja tiga bulan lalu saya tidak tahu ada uang atau tidak, nyatanya saya bisa penuhi dalam proses waktu. Saya jalani kontestasi ini dengan riang gembira. Jadi tidak jadi Walikota adalah garis tangan, yang menjadi tugas kita adalah melayani warga sesuai posisi masing-masing bila mampu. Jangan pernah ada rasa sesal untuk berbuat kebaikan.
Salam Bogor Berkeadilan Sosial.
Sentul 18 sept 2017. (STS)
