KOTA BOGOR – Cuaca ekstrim yang melanda wilayah pulau Jawa dan sekitarnya beberapa waktu ini memiliki dampak yang cukup besar pada ketersediaan pasokan air bersih. Tak terkecuali Kota Bogor, meski memiliki julukan sebagai kota hujan tidak serta merta ketersediaan air bersih pun melimpah.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan, Deni Suryasenjaya, saat berdialog dengan Forum Komunikasi Pelanggan PDAM di Reservoar Kelurahan Genteng, Bogor Selatan, Rabu (8 Agustus ).
“Ketersediaan air untuk di olah menjadi air bersih saat ini mengalami penurunan, saat cuaca normal pun untuk 17.000 liter air setelah diolah hanya menghasilkan 15.000 liter, apalagi dengan debit air saat kemarau ini. Jelas pasokan air bersih akan terganggu,” ujarnya.
Deni Surya, menambahkan sebagian teknologi yang di gunakan oleh PDAM Kota Bogor mengandalkan gravitasi. Sehingga di beberapa wilayah pasokan air bersih mengalami gangguan akibat berkurangnya debit air di reservoar.
“Tanah Baru dan Cimahpar posisinya lebih tinggi, karna masih mengandalkan gravitasi, ketika debit air berkurang maka pasokan air ke wilayah sana akan ikut terganggu”, tutupnya. (*)