KOTA BOGOR – Setelah beberapa ditentang dan didemo karena desain pembangunannya tidak mencirikan budaya Sunda, Proyek Pembangunan Bumi Ageung Batutulis yang berlokasi di Jl. Batu Tulis, Kelurahan Batutulis Bogor Selatan Kota Bogor kini memasuki tahap pembongkaran.
“Pembongkaran sudah dimulai sejak 26 Juli 2023 yang disaksikan oleh Bu kadisparbud dan Kejaksaan kota Bogor,” kata Site Engineer PT. Titian usaha Graha Utama, Yunus saat ditemui di lokasi, Kamis (27/7).
Menurutnya, semua bangunan akan dibongkar yang dimulai dari pembongkaran atap hingga tembok bangunan dengan m mgginakan alat berat.
“Saya kontraktor pembongkaran dan pembangunan karena sudah dalam satu RAB. Dan ini ada penghapusan aset, jadi kemarin sudah rapat bersama BKAD dan Dinas Pariwisatadi taksir ada nilainya. Dan nanti kita kembalikan penghapusan asetnya ke negara,” jelasnya.
Untuk barang-barang yang dibongkar seperti atap, kusen dan sebagainya, menurutnya sudah menjadi milik pihaknya karena ia telah menyetorkan dengan nilai taksiran.
“Walaupun nilainya lebih kecil dari yang diminta, BKAD sudah kasih nilai taksiran, yakni diangkat lebih kurang Rp 90 juta,” ucapnya.
Untuk tahap pembangunan, menurutnya sebenarnya sesuai dengan SPMK seharusnya di 27 Juli 2023. Dengan desain perencanaan konsultan.
“Namun terhenti selama 4 Minggu dikarenakan adanya demo penolakan pembangunan karena design tersebut tidak sesuai,” jelasnya.
Untuk desain pembangunnya sendiri nantinya desain yang telah diajukan oleh budayawan. hasil rapat Pemerintah Kota Bogor dengan Budayawan.
“Kita sudah rapat bersama pak walikota Bogor, wakil walikota Bogor di setujui desain pembangunan bumi ageung ini desain budayawan,”
Untuk anggaran pembangunan Bumi Ageung Batutulis yang akan dilaksanakan, kata Yunus Pemkot Bogor telah menganggarkan Rp14 miliar. (DR)