Tuntut Transparansi dan Kinerja, FRR Gruduk Kantor Bea dan Cukai Bogor

KOTA BOGOR – Puluhan orang dari Front Rakyat Revolusioner menggruduk Kantor Bea dan Cukai Bogor menuntut keterbukaan kinerja dan transparansi harta kekayaan dari pejabat Bea dan Cukai Bogor. Tuntutan tersebut buntut dari viralnya gaya hidup pegawai Bea Cukai yang menjadi sorotan masyarakat.

Koordinator aksi, Desta Lesmana meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan memeriksa dan mengevaluasi kinerja Kantor Bea dan Cukai Bogor. Pasalnya kantor Bea dan Cukai dinilai eksklusif.

“Kantor Bea dan Cukai Bogor ini seperti lembaga eksklusif. Tidak pernah kita dengan kegiatan dan kinerja mereka (Bea dan Cukai Bogor – red). Kita pun tidak pernah mendengar ekspose kinerja mereka,” kata Desta ditemui disela – sela aksi, Jumat (17/3).

Bacaan Lainnya

Untuk itu, Desta menuntut Kantor Bea dan Cukai Bogor untuk terbuka dan mempublikasikan kinerjanya. Dimana menurut Desta Pejabat dan Pegawai Kantor Bea dan Cukai Bogor dinilai hanya kerja normatif.

“Kami juga menuntut Pejabat di Kantor Bea dan Cukai Bogor untuk mempublikasikan harta kekayaannya. Selain itu kami juga mempertanyakan dimana ekspose pemusnahan barang bukti. Kami tak pernah mendengar dan melihat pemusnahan barang bukti yang dilakukan Kantor Bea dan Cukai Bogor, ” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB), Teddy Irawan menilai negara sekarang ini tidak sedang baik.

“Apalagi dengan dugaan indikasi TPPU sebesar 300 triliun yg diungkapkan oleh Menteri Menkopulham Mahfud MD yang mencurigakan, dan saya meminta transparasi oleh Bea dan Bogor,” tegas Teddy.

Ia pula meminta transparasi Kantor Bea dan Cukai, karena menurutnya ini isu yang telah menjadi fakta.”Dengan tindakan yang jelas dan ada kepastian Hukum agar kedepannya negara akan jauh lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat banyak,” tandasnya. (DR)