BEM UI Sebut Staf Khusus Mensesneg Berupaya Mengalihkan Isu

JAKARTA – Viralnya meme tubuh Puan Maharani(Ketua DPR RI) yang berbadan tikus menjadi sorotan berbagai pihak. Akibat hal itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang, menilai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini kini telah berupaya mengalihkan isu-isu utama pada kritik publik yang tuju terhadap pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Cipta Kerja atau Perppu Ciptaker yang telah disetujui menjadi Undang-Undang (UU).

Bahkan Faldo pun menilai bahwa BEM UI sangat naif dalam menyampaikan aspirasi masyarakat kepada DPR RI. Faldo pun sebelumnya menyebut BEM UI kini seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didanai asing dan kelompok anti-pemerintah. Pernyataan itu disampaikan Faldo merespons kritik BEM UI Perppu Ciptaker.

Ketua BEM UI itu pun menyangah PERNYATAAN Faldo. Melki menyebut pernyataan Faldo itu hanya sebagai peralihan isu utama, yakni penolakan UU Cipta Kerja agar publik teralihkan kepada berita atau hal lain.

Bacaan Lainnya

“Bagi kami itu adalah serangan-serangan yang sengaja mengalihkan kita dari topik utama tentang kritik terhadap Perppu Cipta Kerja,” kata Melki di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jl Gatot Subroto, Kec Tanah Abang, pada hari Minggu (26/3/2023).

Ia pun mengingatkan seluruh partai politik, pejabat pemerintah, elit politik, hingga anggota DPR seharusnya bisa membalas kritik sesuai substansi. Menurut Melki, argumen harus dibalas dengan argumen, bukan caci maki atau bahkan mengerahkan buzzer di media sosial.

Sebelumnya, Faldo Maldini telah menyebut BEM UI seperti LSM yang didanai asing dan kelompok anti-pemerintah.

“Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok anti-pemerintah yang dari awal asal bukan Jokowi, biar laku dagangannya di 2024 nanti,” kata Faldo melalui keterangan tertulis, Kamis (23/3) lalu.

Mantan Ketua BEM UI itu meyakini mahasiswa UI sebenarnya pintar. Namun, ia menilai BEM UI saat ini sering naif.

Faldo melihat banyak kepentingan memanfaatkan perjuangan BEM UI. Oleh karena itu, ia menilai lembaga mahasiswa tersebut seperti LSM. Lebih lanjut, Faldo menjelaskan pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang telah dilakukan sesuai prosedur. Ia mempertanyakan alasan BEM UI baru ramai sekarang.

BEM UI sendiri sebelumnya mengunggah meme dalam rangkaian kritik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang. Meme itu berupa animasi yang menggambarkan gedung DPR-MPR. Gedung tersebut retak dan tikus-tikus bermunculan. Di ujung video, ada tikus berwajah Ketua DPR Puan Maharani. BEM UI menyertakan keterangan “DEWAN PERAMPOK RAKYAT”.

“Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri,” tambahnya.

Adapun Perppu Cipta Kerja disahkan menjadi UU oleh DPR kurang dari dua bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu. Menurutnya, Perppu Ciptaker dibuat atas ketidakpastian ekonomi global. Situasi tersebut kata dia bukan disebabkan oleh kondisi darurat seperti peran, melainkan fenomena yang aneh dan sulit dipahami.

“Ada ketidakpastian dan kedaruratan global, baru kemaren Bu Menkeu bilang ekonomi dunia membaik, minggu depannya Bank Silicon Valley tutup,” katanya.

Sebelumnya, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Faldo telah berupaya mengalihkan isu utama kritik publik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker yang telah disetujui menjadi UU

(Tiara)