BOGOR – Sosialisasi Empat Pilar oleh Pimpinan Fraksi PPP MPR RI, Elly Rachmat Yasin, dihadiri tokoh masyarakat dari 9 desa kecamatan Ciseeng dan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jum’at (14/4).
“Puasa Ramadhan 1444 Hijriyah atau tahun 2023 ini merupakan momentum untuk memperkuat jati diri sebagai bangsa yang besar dan bersatu. Bangsa yang beraneka ragam, namun saling menghormati perbedaan,” kata Elly Rachmat Yasin, Wakin Sekretaris Fraksi PPP MPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat V/Kabupaten Bogor kepada wartawan.
Elly mengatakan, Bangsa yang berpegang teguh pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Empat Pilar ini penting untuk dipahami dan diamalkan semua rakyat Indonesia.
“Pancasila merupakan falsafah bangsa. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan konstitusi bersumber dari pemikiran para tokoh muslim ketika perjuangan kemerdekaan,” ungkapnya.
Lanjut Politisi PPP ini, Pancasila merupakan hadiah terbesar dari umat Islam dan tokoh Islam bagi Republik ini. Sejarah pembentukan Pancasila. Semula bernama Piagam Jakarta, lalu para tokoh muslim menyadari banhwa bangsa Indonesia penduduknya bukan hanya penganut Islam, tapi ada agama dan keyakinan lain. Atas kebesaran hati para tokoh Islam itulah, Pancasila hingga kini menjadi pengayom semua warga bangsa.
“Sebagaimana nabi Muhammad SAW yang menjadi pemimpin Madina, kala itu, memimpin Perjanjian Madina (The Madina Charter) yang melibatkan umat Islam dengan umat agama lain agar hidup rukun dan damai di Madina. Tidak satupun poin Perjanjian Madina berbunyi negara Islam Madina. Karena terdapat pemeluk agama lain di dalamnya,” jelasnya.
Elly menjelaskan, umat Islam berbesar hati karena nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila-sila Pancasila tersebut sejalan dengan ajaran Islam. Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sejalan dengan ajaran Tauhid sebagaimana Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas. Sila kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, sejalan dengan Surat An Nisa ayat 135.
Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, sejalan dengan Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13. Sila keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, sejalan dengan Surat Asy Syuro ayat 38. Sila kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, sebagaimana Surat An Nahl ayat 90. (*)