Firli Sowan ke Kapolri, Eks Penyidik KPK : Sedang Ketakutan Akibat Ulahnya

JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kini menjadi perhatian setelah melakukan kunjungan atau sowan ke Kapolri di rumah dinasnya. Sowannya ketua KPK ini diduga terkait dengan pencopotan Brigjen Endar Priantoro oleh KPK beberapa waktu belakangan ini.

Mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap menilai bahwa kedatangan Ketua KPK ke Kapolri ini merupakan sebuah bukti Firli Bahuri ketakutan atas perbuatannya sendiri.

“Sowannya Firli Bahuri ke Kapolri di Rumah Dinas Kapolri merupakan bukti bahwa Firli sedang ketakutan akibat ulahnya sendiri,” ujar Yudi Purnomo kepada para wartwan pada hari Rabu (19/4).

Bacaan Lainnya

Menurutnya sangat tidak elok bahkan elegan terhadap suatu pertemuan yang dilakukan oleh Firli, terlebih lagi photo yang tersebar dan isi dalam foto tersebut Firly sendiri yang melakukam sepihak.

Oleh karena itu, Yudi telah menilai, pertemuan tersebut jelas sebagai bukti Firli mengalami ketakutan atas perbuatannya memecat Endar.

Padahal sebelumnya, konflik internal KPK mencuat diduga perbuatan Firli atas pencopotan Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan sekaligus dikembalikan ke Polri, padahal Endar berprestasi dan tidak ada pelanggaran etik berat dalam pencapaiannya.

Kemudian kegaduhan bertambah dengan adanya kebocoran dokumen saat penyelidikan terkait Kementerian ESDM. KPK pun kembali diserang dengan demo menuntut pencopotan Firli dari ketua KPK.

“Alasan-alasan tersebut tentu membuat Firli berpikir bahwa dia sedang berada di ujung tanduk. Apalagi, sudah banyak laporan masyarakat ataupun gerakan mahasiswa, termasuk Endar Priantoro kepada Dewas, Polri, dan terakhir ombudsman baik terhadap dirinya, pimpinan KPK lainnya, sekjen KPK, ataupun Kepala Biro SDM KPK,” ujar Yudi kepada wartawan.

Yudi pun menduga bahwa Firli mengetahui bahwa proses dirinya di Dewan pengawas telah terlanjur berlangsung. Dari sanalah, Yudi menilai sebab dari itu lah Firly berusaha melakukan perlawanan dan pembelaan diri termasuk ke Sowan ke Polri terhadap kasus yang menjeratnya.

“Juga apresiasi tinggi perlu dihaturkan kepada Kapolri yang berjiwa besar dan bijaksana mau menerima Firli di tengah kesibukan beliau. Padahal, kita tahu betapa arogannya pimpinan KPK ketika suratnya perpanjangan Brigjen Pol Endar Priantoro yang ditandatangani langsung oleh Kapolri tidak diindahkan Firli CS,” kata Yudi, aktivis antikorupsi.

“Padahal Polri ingin memperkuat KPK karena paham bahwa pemberantasan korupsi merupakan program pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional,” ujarnya menambahkan kembali.

Mengenai tindak lanjut penyalahgunaan wewenang dalam pencopotan Brigjen Endar dan dugaan kebocoran dokumen terkait kementerian ESDM, menurut Yudi, kasus penyelidikan ini akan terus berlanjut. Sebab, dia meyakini sebagai mantan penyidik, bukti-buktinya sudah kuat.

(Tiara)