JAKARTA – Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pertemuan Tahunan IMF – Bank Dunia 2018 yang akan diadakan di Bali pada tanggal 8 -14 Oktober 2018. Pertemuan ini akan dihadiri oleh delegasi dari 189 negara, dengan 15.000 peserta dan menjadi pertemuan akbar bagi pengambil keputusan di bidang keuangan baik dari pemerintah maupun swasta.
Untuk memberikan informasi terkini mengenai kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah, Panitia Nasional Pertemuan Nasional IMF-Bank Dunia 2018 yang diketuai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengadakan dialog dengan para pemimpin redaksi media cetak, online dan televisi pada hari Senin malam 17 September 2018 di Kantor Kemenko Maritim.

Dalam acara dengan format diskusi tersebut, hadir pula Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Bertindak selaku moderator adalah Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi.
Selain pertemuan IMF World Bank Group, akan ada events dan side events antara lain diadakan juga pertemuan negara G20 yang dilakukan oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara tersebut yang akan membahas tentang antara lain perkembangan ekonomi global, perang dagang dan penguatan mata uang dollar.
Dalam perhelatan akbar ini Indonesia akan mengusung “Bali Initiative” yang merupakan hasil nyata dari IMF-WBG AMs 2018. Inisiatif ini akan menjadi referensi global dan menjadi acuan bagi seluruh negara anggota IMF dan World Bank. Salah satu agenda adalah studi mengenai urbanisasi yang dapat meningkatkan kapasitas suatu negara dari kategori negara berpenghasilan rendah menjadi negara berpenghasilan menengah. Selain itu, akan dilaunching Human Capital Index yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di negara-negara di dunia dalam menetapkan kebijakan mengenai investasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Menghadapi era digital, akan dilakukan flagship seminar terkait digital economy untuk membahas prinsip-prinsip pengelolaan digital economy oleh IMF dan world Bank, kebijakan tentang kesiapan tenaga kerja, infrastruktur, inklusi keuangan serta aspek perpajakannya.
Dengan menjadi tuan rumah, selain akan dikenal sebagai bangsa yang besar di sektor perekonomian dan keuangan, Indonesia akan mendapatkan dampak ekonomi yang besar dari sektor pariwisata, perhotelan, restoran, hiburan dan lain-lainnya. (*)