KOTA BOGOR – Dengan mengenakan almamater universitas dan membawa spanduk, Puluhan mahasiswa dari BEM UIKA dan BEM se-Bogor menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Bogor pada hari Senin (25/9).
Aksi yang dimulai pada pukul 16.00 WIB itu beberapa kali mengalami ketegangan antara mahasiswa dan aparat Kepolisian. Beberapa peserta aksi bahkan berhasil menembus barikade yang telah dipasang di Jalan Sudirman.
Saat aksi berlangsung, terjadi dorongan-dorongan antara peserta aksi yang berusaha menembus menuju Istana Bogor untuk dapat menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo.
Koordinator BEM Se-Bogor, Achmad Sobari, menjelaskan bahwa tujuan aksi ini adalah untuk menyoroti sejumlah masalah yang sedang terjadi di Indonesia, termasuk masalah pertanian dan konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
“Pembangunan Rempang Eco-City telah menimbulkan kerusuhan dan merugikan masyarakat setempat. Pemerintah terlalu memaksakan rencana tersebut tanpa mempertimbangkan nasib masyarakat di daerah tersebut,” kata Sobar.
Sobari juga menekankan bahwa dampak dari kerusuhan yang terjadi telah melibatkan anak-anak yang sedang bersekolah, yang terpapar gas air mata yang dilemparkan selama insiden tersebut.
“Untuk itu kami mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini agar masyarakat bisa memulihkan kepercayaan mereka terhadap pemerintah,” tambahnya.
Selain konflik di Rempang, para mahasiswa juga mendesak Presiden Jokowi untuk mempertahankan sistem pertanian subsisten, meninjau ulang sistem korporasi petani secara menyeluruh, dan menghentikan program food estate.
Mereka juga menuntut pemerintah untuk mengurangi impor, memperbaiki rantai pasok, mewujudkan reforma agraria, menghentikan perampasan lahan, dan memperbaiki sistem dalam proyek strategis nasional. (DR)