Misteri Huruf L

“Gelap…gelap…gelap sekali ruangan ini, sehingga aku tak mampu melihat.” (Bangun, bangun Len, dengar suara kami?) “Mama, itu suara mama, tetapi aku berada di mana?” (Lendo…lendo…lendo tolong jangan pergi) “Pergi, pergi ke mana, aku tetap di sini mendengar suara kalian tetapi aku tak bisa melihat kalian. Kalian berada di mana dan aku di mana, kenapa ruangan ini begitu gelap?” teriak Lendo

“Apa aku sudah mati, kenapa, kenapa aku mati tak wajar seperti ini, aku masih ingin bersama keluarga, teman, dan Rena. Aku ingin kembali merasakan hidup, tuhan mohon maaf atas segala kesalahanku, aku mohon pertemukanlah aku dengan orang-orang yang kusayang, aku hanya ingin minta maaf.” Lendo terus bertanya dalam kebingungan

(Terdengar suara gaib)

“Terlambat kamu minta maaf Lendo, sekarang kamu ada ditanganku.” Suara gaib

“Siapa kamu, apa yang pernah aku perbuat sehingga kau membenciku?” tanya Lendo

“Membencimu? Tidak juga, tetapi aku hanya membenci huruf depanmu.” mendesah

Suara gaib itu kembali berbicara “ Huruf L adalah pendusta besar, aku banyak tahu tentang kamu, kamu memiliki kekasihkan, kamu bilang cinta, sayang, dan hanya dialah seorang yang kamu cintai, sudah kamu buktikan?” tanya suara gaib

“Aku memang tidak tahu siapa kamu, tapi apa yang kamu katakan memang benar, aku sangat mencintai kekasihku.” Tegas Lendo

“Hahahahaha….pendusta besar, sungguh hebat sandiwaramu Lendo. Kamu telah tergoda dengan wanita yang bernama Santi, pertemuan kalian berawal di toko buku kan? Saat itu kamu menggoda diakan, menggoda dengan gombalanmu, iyakan, jawab?” suara gaib itu berteriak dengan keras

(Lendo terdiam)

“Dugaanku benar, dasar pendusta besar, memiliki huruf L memang tidak dapat dipercaya. Dulu aku memiliki 5 mantan kekasih yang berhuruf depan L, akan kusebutkan laka, Lino, Lein, Lucky, dan KAU LENDO. Aku kira KAU adalah kekasih yang setia, kekasih terakhirku, pada akhrinya aku percaya kamu mencintaiku tanpa menduakanku, nyatanya KAU pendusta sama seperti mereka.”

“Astaga kamu Rena…apa benar kamu Rena, jawab?” Lendo terus bertanya

Langkah demi langkah telah mengguncangkan jiwa, seorang wanita pencemburu kini memiliki benda tajam di hatinya. Luka telah tergores dengan luka lama, terus menerobos kehati para pria yang telah menyakitinya, tetapi piring hitam kembali membunuh dengan perasaan bebas.

“KAU telah berada di alam bawah sadarku.” Rena tersenyum sambil membawa lima pisau yang siap ditusukkan ke jantung, hati, dada, mata, dan lidah.

“Rena, dia sepupuku…”

TAMAT