JAKARTA – Ribuan massa demonstras dari mahasiswa Menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (6/4) yang diwakili oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Se-Indonesia. Mereka melontarkan tidak ada rasa kepercayaan kepada pemerintah.
Bahkan dalam demostrans tersebut terlihat Jerfi Nichol, selaku artis remaja ikut mendemo di gedung DPR RI sambil melempar tikus busuk kearah gedung senayan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, akan ada sekira 2.100 personel yang dikerahkan untuk mengamankan massa aksi di depan gedung DPR/MPR RI.
“Sementara ada 2.100 personel kami siapkan khusus di DPR aja,” ujar Komarudin saat diwawancari pada hari Kamis.
Menurutnya, konsep pengamanan akan dilakukan untuk setiap aktivitas masyarakat di ibu kota, termasuk menyuarakan pendapat.
“Ya untuk pengamanan kami siapkan personel. Tentunya dengan target utama dari konsep pengamanan adalah seluruh aktivitas kegiatan masyarakat ibu kota dapat berlajan dengan aman,” ujar dia.
“Termasuk, tentunya harapan kami, silakan bagi kelompok ataupun elemen yang akan menyampaikan inspirasinya, silakan sampaikan inspirasi secara tertib, pada tempat yang sudah disiapkan, tanpa harus mengganggu aktivitas masyarakat,” lanjutnya.
Oleh karenanya, kata Komarudin, aksi menyuarakan pendapat itu seyogyanya tidak akan membuat lalu lintas sekitar dialihkan.
“Sementara normal ya, kami lihat situasional. Sementara normal saja, kalau untuk di halaman DPR RI sendiri,” jelas dia.
“Untuk jumlah massa sampai dengan 1.000 orang itu enggak perlu ada pengalihan sebenarnya. Ini juga bagaimana para Korlap bisa mengatur sehingga bisa berbagi tempat,” lanjutnya.
Komarudin berpesan agar massa aksi dapat saling menghargai dan tidak menganggu aktivitas pengguna jalan.
“Hari ini akan ada penyampaian pendapat di beberapa titik. Di antaranya DPR, Patung Kuda. Mungkin bisa mencari jalur alternatif lain untuk menghindari kepadatan yang ada di sekitar titik-titik massa tersebut,” kata dia.
“Untuk para peserta aksi, silakan sampaikan pendapatnya di muka umum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun harus perhatikan juga hak-hak masyarakat yang lain, hak-hak pengguna jalanan yang lain, apalagi ini bulan puasa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang menyebut jika nantinya ada ribuan peserta aksi yang bakal menyuarakan pendapatnya.
Di mana mereka akan melakukan long march dari Jalan Gerbang Pemuda ke depan DPR RI.
“Massa masih ribuan. Masih tahap konfirmasi. Yang jelas masih seribuan ke atas,” ujar Melki saat diwawancarai.
Untuk informasi, aksi tersebut dilakukan sevagai bentuk ketidakpercayaan masyarakat sipil terhadap seluruh lembaga negara.
Termasuk, lembaga eksekutif yang dianggap membentuk produk hukum secara tertutup, lembaga legislatif yang mempermulus pengesahan Perppu Cipta Kerja, dan lembaga yudikatif yang seakan-akan tidak diperdulikan oleh lembaga negara lainnya.
(Tiara)