Stabilitas Sistem Keuangan Triwulan II Tahun 2018 Tetap Terjaga | Headline Bogor

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu), bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengadakan konferensi pers tentang pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan.

Berdasarkan hasil pemantauan lembaga anggota KSSK terhadap perkembangan perekonomian, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan, dan penjaminan simpanan selama Triwulan II tahun 2018 serta mempertimbangkan perkembangan hingga tanggal 20 Juli 2018, KSSK menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan Triwulan II 2018 tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

KSSK memandang bahwa kondisi fundamental serta stabilitas perekonomian dan sistem keuangan masih terjaga. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang terjaga, likuiditas sistem keuangan yang mencukupi, cadangan devisa yang masih memadai, tingkat defisit APBN yang terkendali dan surplus keseimbangan primer, serta kinerja perbankan yang membaik, sebagaimana tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit dengan tingkat risiko kredit yang terkendali, serta permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat.

Namun, KSSK mencermati adanya tekanan pada nilai tukar dan SBN terutama yang berasal dari ekspektasi kenaikan lanjutan Fed Funds Rate dan sentimen dari perang dagang antara pemerintah AS dan mitra dagang utamanya.

KSSK memandang terdapat beberapa potensi risiko yang perlu dicermati baik dari sisi eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, risiko bersumber dari spillover kenaikan lanjutan Fed Funds Rate dan perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya. Dari sisi domestik, menjaga keseimbangan antara defisit transaksi berjalan dan pertumbuhan ekonomi, serta mengantisipasi perkembangan kondisi politik. (*)