Oleh : Yoga prasetia, Peserta LK III BADKO HMI Jawa Barat
Pemilu 2024 telah dimulai tahapannya sejak juni lalu. Pemerintah, DPR, dan KPU telah menyepakati waktu tahapan pemilu melalui Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor tiga Tahun 2022 tentang Tahapan, Jadwal dan Program pemilu 2024 telah dimulai sejak 14 Juni 2022.
Pemilu merupakan suatu proses pergantian kepemimpinan pemerintahan yang yang diadakan setiap lima tahun sekali yang di dalamnya masyarakat dapat menggunakan haknya secara langsung dalam memilih
Pemilu 2024 mendatang akan dilaksanakan secara serentak. Artinya dalam satu waktu masyarakat memilih presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
Kita (bangsa Indonesia) sudah memiliki pengalaman pada pemilihan serentak tahun 2019 lalu
PUSKAPOL UI – Center for Political Studies mengemukakan “masa kampanye pemilu 2019 didominasi oleh kampanye yang mengkapitalisasi isu-isu SARA, politik identitas, konten berita palsu dan ujaran kebencian, serta olok-olok politik antar kubu terkait isu-isu yang tidak substantif.
Kondisi seperti yang telah disebutkan tadi merupakan residu dari praktik Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Ada semacam dinamika kontestasi dan polarisasi yang terus di rawat, PUSKAPOL UI – Center for Political Studies
Cara-cara politik seperti itu akan menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia jika terus dilakukan.
The Economist Intellegence Unit (EIU), indeks demokrasi Indonesia tahun 2020 mencatat skor terendah dalam 14 tahun terakhir. Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dengan skor 6.3, atau skornya menurun dari sebelumnya 6.48.
Jika melihat fenomena politik di tahun 2019, kita perlu menyiapkan kecerdasan politik dalam menghadapi pemilu 2024. Masyarakat perlu mempunyai keterampilan membedakan antara agama dan politik serta budaya dan politik. Sehingga tidak terseret pada polarisasi politik identitas.
Jumlah generasi milenial dan centenial. Generasi ini memiliki ciri khas. Karakteristik mereka aantara lain kreatif, informatif, mempunyai passion dan produktif. Karena mereka berkembang dan dibesarkan oleh teknolgi. Di era digital seperti saat ini, partisipasi aktif mereka akan sangat mewarnai dunia politik khususnya pada pemilu 2024 nanti.
Bisa dilihat saat ini telah banyak relawan-relawan pendukung salah satu tokoh Nasional untuk maju di pilpres 2024 menampilkan cara-cara yang mencerminkan kelompok dua generasi tadi. Lebih modern, lebih terbuka dan lebih asyik. Hal demikian akan meminimalisir poarisasi politik identitas. Dengan demikian potensi kenaikan kualitas demokrasi di Indonesia pasca pemilu serentak 2024 memungkinkan terjadi.