OPINI – Fenomenal langka dalam pandangan manusia, berkumpul dengan jumlah berjuta-juta jiwa untuk melaksanakan dan meramaikan aksi damai 212 Tahun 2019 di Jakarta yang ketiga kalinya. Haru dan bahagia dirasakan oleh Kaum Muslim yang akan hadir ke Jakarta mengikuti serangkaian aksi walaupun sebetulnya pasti ada rasa takut yang melengkapi suasana mereka. Dikabarkan minimal akan hadir sekitar tiga juta jiwa di Monas 2 Desember 2019, besok.
Sebagai seorang Muslim hadir di aksi Akbar 212 bukan sekedar untuk meramaikan massa aksi damai melainkan tentang aksi untuk menyatukan rasa (hati). Bagi seorang Muslim, menyatukan rasa dengan sesama menjadi sebuah kewajiban sebab Rasul SAW sebagai panutan kaum Muslim mengajarkan kami saling mencintai sebab kami adalah saudara bagi Muslim yang lainnya, begini kata Allah SWT dalam Firmannya :
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (TQS. Al-Hujuraat: 10).
Sebab hati seorang Muslim dengan Muslim lainnya terpaut menjadi sebuah ikatan aqidah, rasa sakit yang dirasakan seorang Muslim auto dirasakan oleh Muslim lainnya karena Kaum Muslim dimanapun berada mereka bagaikan satu tubuh yang jika sakit salah satu bagian tubuh yang lainnya akan merasakan sakit, puyeng atau demam.