Oleh : M. Aditiya Abdurahman (Koordinator Bem Se-Bogor)
Pemuda dan Mahasiswa sudah lama nama kita karam diterpa zaman nan tenggelam dihati masyarakat, kemanakah mahasiswa? Akankah marwahnya sebagai penyambung lidah rakyat dapat tetap terjaga dan berusaha dengan sadar hari ini? Ditengah nilai-nilainya yang sudah lama terbius dan tergerus oleh birokrat para pejabat dan elite korporat yang melakukan intervensi secara diam-diam.
Masa lalu saya milik saya, masa lalu kamu milik kamu, tetapi masa depan milik kita (B.J Habibie)
Gerakan Pemuda Pra-Kemerdekaan
Angkatan 1908 (Era Perintis)
Ditandai oleh berdirinya Boedi Utomo
Angkatan 1928 (Era Penggerak)
Ditandai oleh Sumpah Pemuda
Angkatan 1945
Ditandai oleh Kemerdekaan Indonesia
Gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan.
1966 ditengah pertarungan elite politik adanya persaingan antara soekarno- militer, bermunculan partai politik (Termasuk PKI), HMI,GMNI,KAMI,CGMI didirikan tarik-menarik kepentingan underbow partai politik atau independensi, mahasiswa melakukan protes dengan tritura : Bubarkan PKI, Rombak Kabinet Dwikora, turunkan harga lalu dukungan dari kostrad,parpol dan ormas mulai berdatangan. 11 maret 1966 Soeharto sebagai penguasa keadaan darurat. PKI dibubarkan dan adanya gerakan DPR Jalanan.
1974 Pasca keberhasilan menggulingkan Ordelama gerakan mahasiswa mulai mengevaluasi gerakannya dimasa depan, setelah bersahabat kini berkonfrontasi dengan Militer lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef mengeluarkan SK tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan SK tentang Pembentukan Badan Koordinasi Kampus (BKK) dan adanya peristiwa MALARI (Malapetaka Limabelas Januari)
1990 Mendikbud Fuad Hasan mencabut NKK-BKK dengan munculnya SK pedoman umum organisasi kemahasiswaan (POUK) senat mahasiswa termasuk didalamnya senat fakultas dan UKM lalu berdirinya dewan mahasiswa di UGM yang kemudian diikuti oleh beberapa kampus ditanah air sebagai landasan organisasi kemahasiswaan yang alternatif dan independen.