Awas! DBD Mengintai di Musim Penghujan

Headlinebogor.com_Musim hujan, bulan Febuari ini, nyamuk dengan sebutan Aedes Aegypti ini sudah mulai menghantui. Di Rumah Sakit, Salak, Bogor,  sudah beberapa pasien terserang penyakit yang selalu menjadi momok bagi masyarakat. Legisah (45) thn, yang tinggal di desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, merupakan salah satu diantaranya yang terkena Demam tersebut. Awalnya, ia merasakan demam tinggi yang tak kunjung turun disertai sakit kepala.

Kini, Legisah, sudah 4 hari di RS. Salak, guna menjalani perawatan. “Awal masuk rumah sakit,  trombosit ibu saya mencapai 54 ribu per mikro liter-darah bahkan, sempat turun menjadi 36 ribu per mikro liter-darah,” ujar, Musyarofa, anak pasien.

Setelah hari ke empat menjalani perawatan, trombosit Legisah, terus berangsur naik. Dan kini sudah berada di 90 ribu per mikro liter–darah, ujar Musyarofa sambil menunggu ibunya yang masih terbaring lemah.

Bacaan Lainnya

Sebagai mana diketahui, trombosit dalam kondisi normal mencapai 150 ribu sampai 400 ribu per mikro liter-darah. Dan,  penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini bisa menyerang siapa saja tidak memandang usia.

Dikatakan, warga desa Cimandala yang terkena penyakit  sama  sebanyak 2 orang. Namun, dia tidak tahu persis dimana dia di rawat.

Di desa Cimandala, satu tahun sebelumnya orang yang terkena dampak penyakit Demam Berdarah cukup banyak. Dari sumber data Kader Posyandu Edelweis 2, tahun 2016, sebanyak 10 orang, dua diantaranya meninggal dunia.

Adapun tanda-tanda orang yang terjangkit Demam Berdarah; Demam tinggi secara terus menerus selama 2 sampai 7 hari. Badan lemas, lesu dan tinggi suhu badan mencapai 40 derajat celsius.Kemudian terdapat bintik-bintik warna merah di kulit. Apa bila, kulit direnggangkan, warna merah masih terlihat. Lain halnya dengan digigit nyamuk biasa. Bila kulit direnggangkan, warna meranya tidak kelihatan. Nirwanti