Sepotong Hati Bidadari di Ujung Jalan
– Akbar Maulana –
Cintanya terdampar diujung jalan
Menadahkan sebuah keringat
Atas cinta menguras keyakinan hati
Cintanya tenggelam dalam senja matahari sore
Bersamakan sebuah camar yang terbang jauh
Kembali untuk ke cahaya senja di penghujung pantai
Cintanya sebuah hati yang berdebu
Mencari pujaan
Untuk rela membasuh dengan air dari teluk surgawi
Wahai malam
Enyahlah
Kegelapanmu menakuti sepotong hati diujung jalan
Bintang-bintang di langit
Berikan gemerlapmu
Kepadanya yang tersendiri digelapnya malam
Untukmu bidadariku
Tetaplah dalam kesendirianmu
Aku datang membawa sepotong hati yang lain
Biarkanlah setengah hatimu kosong saat ini
Untuk ku sempurnakan pada waktu yang tepat ini
Bogor Palembang
– Akbar Maulana –
Perkara hati
Tertusuk paku hingga berlubang
Bogor palembang
Jauh tak terjamah
Hingga perih hati mengucur
Biar ku hisap darahnya
Obat pelipur lara
Adinda menangis
Kuberi mawar tanpa duri
Menghindari tertusuk
Tangan adinda ku genggam
Panggil Saja Kata
– Akbar Maulana –
Aku lahir sebagai kata
Bedung kain perca
Membalut tubuh kelahiranku
Ku berinama sastra
Penuntun kiblat
Arah menuju pilihan dua cahaya teluk
Hingga penuntut raga
Meminta untuk menghadap
Biarkanlah puisi membalut tubuh menuju kekekalan
Masa itu singkat
Selayak ujung kuku
Biarkan kata memperbaiki lelakonnya
***
Biodata Penulis
Nama : Akbar Maulana
Kota Asal : Bogor
Status : Mahasiswa FKIP Universitas Pakuan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia