Cintaku Abadi Untukmu…
Oleh: Ragil Sauri
Seutuhnya jiwa raga ini milikmu…
Bukan lagi setengah apalagi setitik
Setiap utaian lembut kasih dan rangkaian rindumu
Membuat aku semakin menyadari arti kasih sayang
Yang tercurah dari ketulusanmu…
Lembaran hari yang menguraikan suratan takdir
Berselimut do’a membuat asaku semakin yakin untuk
Selalu bersamamu…
Menemanimu setiap hari, selamanya….
Aku bersujud diatas pertemuan ini diatas Restu nya
Serta Ridho nya menuju ajungan cinta nya
Ditaman surga….
Tak pernah ada pernikahan yang terlahir tanpa cinta
Karena cinta dan keabadian adalah dua rangkaian
Keindahan, yakni “KAMU”
Di kejauhanmu
Oleh: Ragil Sauri
Di dekatmu,
cita-citaku hanyalah menjadi telinga.
Mendengarkan suaramu adalah alasanku tetap ada di dunia.
Di kejauhanmu,
tujuan hidupku hanyalah pulang
Melihat kau menua adalah alasanku
menjaga degub jantungmu tetap tenang.
Aku salah.
Aku bukanlah telinga.
Aku hanya terpesona.
Aku bodoh.
Aku bukan tak mau pergi.
Aku hanya lelaki yang enggan melangkah lagi.
Kembali bersamamu..
Oleh: Ragil Sauri
Izinkanku tuk terlelap dalam remangnya
Bayangmu dan biarkan aku tuk menuai rindu
Dalam heningnya tawamu
Aku pernah menjadi ilalang
Disela-sela jemarinya, kini dia menghilang
Bagai sayup-sayup diatas cemara
Saat kau bersamanya
Aku seperti piano tua yang tak lagi bernada
Hampa tak bersuara
Biarlah angin yang mengantar rinduku
Melewati himpitan jalan tikus pemukiman rumahmu
Kau sinar bersama petang
Rembulan sendu memandangku menyusuri malam
Namun tiada dirimu datang kala pagi menjelang
Biarkan aku menjadi pengubur rasa
Yang mencintaimu dalam hampanya bisu
Memelukmu dalam hangatnya doa
Rintikan hujan kembali menyapa
Lewat jendela rumahku, seperti tahun lalu
Anganku masih tentangmu
Andai kumiliki kuasa Untuk memutar masa
Akan kuhapus rasa terlalu cinta yang kini membuatku binasa
Pena menuai rindu, menggoreskan kalbu
Ya, mencintaimu lewat aksara sendu