Sabari dalam Novel ‘AYAH’ karya Andrea Hirata

(Headlinebogor.com) – Novel yang berjudul ‘Ayah’ karya Andrea Hirata ini adalah karya tulis terbitan tahun 2015. mendapat penghargaan dari WINNER GENERAL FICTION NEW YORK BOOK FESTIVAL 2013 USA dan WINNER BUCHAWARDS 2013 GERMANY. Novel ini adalah novel kesekian karya Andrea Hirata yang bisa mengajak pembaca masuk ke dalam dunia buku tersebut dan merasakan bagaimana rasanya menjadi Sabari yang merupakan tokoh utama pada novel tersebut sebagai ayah.

Novel ini mendapat komentar positif dari beberapa tokoh dan instansi-instansi ternama. Seperti Ph.D. Linah Awad, Sarah Crichton, Elvira Amaral, kompas, Koran Sindo, The Sidney Morning Herald, Penguin, The Guardian UK, hingga Amazon.com.

Pada novel ini menggunakan alur regresi, karena urutan kejadian tidak bersifat kronologis. Menurut saya, penggunaan alur regresi untuk diterapkan pada novel adalah pilihan  yang tepat. Karena, jika sebuah novel menggunakan alur regresi pembaca akan mulai kebingungan di awal dan semakin penasaran dengan cerita tersebut. sehingga pembaca harus menyelesaikan bacaannya jika ingin mendapat pemahaman dan maksud dari cerita tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurut data yang didapat, sebagian pembaca yang hanya sekadar membaca akan merasa kebingungan dan sebagian pembaca yang memang sangat antusias ingin membaca karya ini akan menjadi semakin penasaran. Terbukti, kejelasan maksud pada cerita ini akan didapatkan di akhir bacaan seperti kenyataan bahwa ternyata tokoh Amiru yang sudah hadir pada awal cerita adalah anak dari Sabari, Zorro yang diberi nama Amiru ketika ibunya menikah dengan seorang buruh pabrik sandal jepit bernama Amirza.

Pada novel ini yang paling menonjol adalah kisah tentang perjalanan hidup Sabari dari masa-masa bahagia dan keemasannya ketika sekolah, hingga tiba masa di mana Sabari hampir gila karena ditinggal oleh pujaan hatinya, Marlena dan anaknya tercita, Zorro/Amiru. Seperti namanya, Sabari adalah orang yang bisa dibilang paling tegar dan sabar. Bahkan kalau pun Sabari memang ada di dunia nyata, maka seharusnya ia mendapat penghargaan yang lebih banyak dari penulisnya, Andrea Hirata.

Sabari adalah sosok jelmaan dan bukti nyata dari pepatah ‘sabar itu tidak ada batasnya’. Bagaimana tidak? Ketika masa-masa sekolah, Sabari selalu sabar menunggu surat balasan dari Marlena, ketika sudah menikah lalu bercerai dengan Marlena Sabari selalu sabar dan siap ketika Marlena ingin kembali, ketika Marlena menculik Zorro ketika sedang bermain di taman bersama Sabari, ia selalu setia menunggu hingga Marlena bermurah hati dan mengembalikan Zorro kepada Sabari. Terbukti setelah delapan tahun berselang, Zorro diberi izin oleh Marlena untuk tinggal bersama Sabari.

Kisah Sabari ini adalah sebagian kecil dari cobaan hidup yang akan manusia hadapi dan sifat dari Sabari patut menjadi contoh dan acuan setiap pribadi bisa dan selalu berusaha menjadi manusia yang sabar.

Kiriman : Ahmad Bulkini

Ahmad Bulkini