Jawa Barat Siaga 1, Bima-Dedie Ajak Warga Bogor Doa Bersama Saat Gerilya 30 Titik | Headline Bogor

KOTA BOGOR – Mabes Polri menetapkan Jawa Barat dan DKI Jakarta siaga 1 ancaman terorisme. Menyikapi memorandum ini, Bima Arya dan Dedie Rachim menggelar doa bersama. Gerilya kampanye nonstop 3 hari di 30 titik wilayah dengan berjalan kaki sejauh 30 kilo meter dimanfaatkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor nomor urut 3, Bima Arya – Dedie A Rachim dengan menggelar doa bersama. Doa tersebut dipanjatkan untuk para korban ledakan bom yang terjadi di Jawa Timur beberapa hari lalu.

“Sehubungan negara kita sedang berduka karena adanya peristiwa aksi teror di sejumlah gereja yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa maka kita doakan korban semoga diberikan tempat yang paling mulya sisi Allah. Kita kutuk sekeras-kerasnya perbuatan biadab dari orang-orang dengan keyakinan sesat. Kita dukung aparat cepat menangkap semua yang terlibat,” ucap Bima saat mengajak warga RW 2, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, memanjatkan doa untuk korban ledakan aksi teror yang terjadi di sejumlah daerah di tanah air belakang ini.

Selain untuk para korban ledakan, doa juga dipanjatkan untuk aparat penegak hukum agar senantiasa dilindungi dalam tugasnya. Warga juga mendoakan para keluarga korban yang ditinggalkan agar dikuatkan batinnya.

Bacaan Lainnya

“Dengan kejadian itu kita juga berharap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga persatuan dan kesatuannya. Maka marilah kita tundukan kepala sejenak, berdoa dimulai,” ajaknya.

Sebelum menggelar doa bersama, pasangan Bima – Dedie memulai gerilya nonstopnya pada hari kedua di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Senin (14/5/2018) pagi. Di wilayah tersebut, mereka sempat mengunjungi tiga titik lokasi rumah korban longsor, rumah pelaku seni musik tradisional degung, dan pelaku industri UMKM yakni pabrik tahu.

Kemudian, gerilya nonstop dilanjutkan menyisir wilayah Kelurahan Gunung Batu. Disitu, mereka berjalan ke dua titik lokasi, diantaranya mengunjungi rumah salah seorang warga dan melintas ke sebuah lokasi sejarah asal muasal nama Gunung Batu.

“Ternyata tumpukan batu inilah yang menjadi asal muasal sebuah nama wilayah di Kota Bogor yang di kenal sebagai nama daerah Gunung Batu,” kata Bima sambil berjalan menaiki gundukan batu.

Setelah menempuh jarak kurang lebih 5 kilo meter, Bima Arya melanjutkan perjalanannya ke wilayah Kelurahan Sindang Barang. Di lokasi itu, ia kembali menyapa warga dengan menyusuri gang kecil yang melintasi tiga RW sekaligus.

Sejumlah aspirasi warga pun terkemuka dan segera dicatat oleh tim Badra (sebutan loyalis pasangan Bima-Dedie). Mulai dari penerangan jalan lingkungan, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pengajuan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pun dikeluhkan oleh warga.

Setelah delapan jam berselang, perjalanan gerilya nonstop kembali dilanjutkan Bima Arya menuju wilayah di Kelurahan Cilendek Timur. Di titik akhir itu, Bima disambut meriah oleh warga yang ingin berebut foto bersama. Disitu ia memberikan sambutan singkat yang menjelaskan tiga program utamanya.

Selepas maghrib, puluhan warga terlihat masih antusias berada dilokasi nagriung. Mereka masih ingin berfoto dan makan bersama dengan politisi PAN ini.

Kegiatan terkahir ditutup, Bima – Dedie dengan meluangkan waktunya untuk bersiskamling bersama warga Cilendek Timur dengan tujuan menghidupkan kembali keamanan di wilayah.(*)