10 Fakta Tentang Aung San Suu Kyi Yang Mungkin Anda Belum Tahu

aung sann suu kyi
Myanmar State Counsellor Aung San Suu Kyi gives a news conference with European Union foreign policy chief Federica Mogherini (not pictured) in Brussels, Belgium May 2, 2017. REUTERS/Eric Vidal - RTS14SSU

Penerima nobel perdamaian oleh Aung San Suu Kyi dipertanyakan banyak negara di dunia. Pasalnya krisis yang terjadi di negaranya Myanmar terhadap etnis Rohingya bak tamparan baginya. Pembantaian masal warga minoritas etnis Rohingya di Provinsi Rakhine.

Berikut beberapa fakta Aung San Suu Kyi yang telah penulis rangkum dari berbagai sumber

  1. Aung San Suu Kyi menerima nobel penghargaan pada tahun 1991 karena perjuangannya memajukan perdamaian di negaranya Burma (sebelum berganti nama menjadi Myanmar) tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang rezim militer. Namun sekarang wanita berusia 72 tahun itu seakan tutup mata atas kekerasan terhadap Rohingnya.
  2. Dirinya sempat ditahan oleh Junta Militer saat dirinya terlilih dalam pemilihan umum karena dianggap rezim militer dengan masa tahanan 21 tahun sejak pemilihan umum tahun 1990. Namun dirinya dibebaskan sebagai tahanan rumah setelah menjalani hukuman 15 tahu. Tepatnya pada 13 November 2010 didrinya dibebaskan.
  3. Ayahnya merupakan seorang veteran bernama Aung Sang. Beliau merupakan salah satu sosok penting dalam lahirnya kemerdekaan Myanmar saat masih bernama Burma. Namun saat Suu Kyi berusia dua tahun, Aung Sang terbunuh dalam perundingan kemerdekaan dari Inggris di tahun 1947 oleh pesaingnya. Setelahnya, Suu Kyi melanjutkan hidup bersama ibunya.
  4. Suu Kyi mendalami bidang Filosofi, Politik dan Ekonomi di Oxford dan memperoleh gelar B.A setelah pendidikannya yang lalu telah diselesaikannya pada Laddy Shri Ram Collage di kota New Delhi India pada tahun 1964.
  5. Michael Aris seorang pelajar kebudayaan Tibet resmi menjadi suami Suu Kyi pada tahun 1972 dan melahirkan Alexander, anak laki-laki pertamanya di tahun berikutnya.
  6. Setelah menempuh pendidikan, Suu Kyi kembali ke negaranya dan bergabung dalam partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) menjabat sebagai seketaris Jendral.
  7. Jalannya menuju jabatan presiden Myanmar tahun 2015 sempat tersandung akibat dirinya merupakan seorang janda dan juga merupakan ibu dari orang asing.
  8. Pada Maret 2016 dirinya sempat mengambil alih peran Menteri Luar Negeri, Menteri Kerumahtanggaan Presiden, Menteri Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Menteri Energi di pemerintahan Presiden Htin Kyaw dan kemudian memisahkan Kementerian Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Energi. Selain itu, Presiden Htin Kyaw menciptakan posisi yang disebut State Counsellor (setara dengan Perdana Menteri) untuk Suu Kyi. Posisi tersebut telah disetujui oleh House of Nationalities pada 1 April 2016, dan DPR pada 5 April 2016. Suu Kyi pun dilantik pada tanggal 6 April 2016.
  9. Selain penghargaan Nobel Perdamaian, Suu Kyi juga menerima beberapa penghargaan lainnya. Diantaranya Penghargaan Rafto, Penghargaan Jawaharlal Nehru, Penghargaan International Simon Bolivar dan Penghargaan Olof Parme.
  10. Saat ini dirinya sedang terpojok oleh perhatian dunia atas kekerasan (pembataian-red) terhadap etnis Rohingnya di negaranya. Banyak pemimpin dunia mengecam tindakannya yang seolah memalingkan muka atas kasus kemanusiaan ini.

 

Bacaan Lainnya

(Anugrah Pratista)