KOTA BOGOR – Masyarakat Peduli Bumi Ageung Batutulis Pakwan Padjadjaran (MPBABPP) beradu pandangan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor dalam pertemuan yang berlangsung di Bumi Ageung Batutulis.
Dalam pertemuan tersebut, para budayawan mempertanyakan penggunaan hebel daripada batu bata merah dalam pengerjaan proyek Batu Tulis Bumi Ageung di Batu Tulis Kota Bogor.
Menurut Ketua MPBABPP, Putra Sungkawa, pembangunan proyek seharusnya menggunakan batu bata merah berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.
“Ada kesepakatan, bahwa pembangunan menggunakan batu bata merah, namun malah menggunakan hebel. Itu yang kami pertanyakan,” kata Putra Sungkawa.
Putra juga mengungkapkan bahwa, dalam proses pembangunan, para budayawan tidak dilibatkan dalam pengawasan dan pelaksanaan pembangunan Bumi Ageung Batutulis.
“Kami menuntut sesuai dengan point nota kesepakatan. Harus dijalankan sesuai dengan kesepakatan bersama,” tegas Putra.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kota Bogor, Dian Herdiawan, berjanji akan melaporkan dan menyampaikan pertemuan tersebut kepada Kepala Disparbud Kota Bogor.
Terkait, pekerjaan proyek yang menggunakan hebel, dimana hal tersebut tidak sesuai dengan nota kesepakatan, Dian menerangkan, bahwa hal tersebut mengacu pada kontrak pembangunan.
“Hukum kontrak pembangunan menggunakan hebel,” kata Dian. (DR)