JAKARTA – Aliansi masyarakat yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari ulama hingga warga umum, bersiap menggelar aksi akbar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Ahad, 5 November mendatang.
Aksi damai ini, yang diberi nama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, bertujuan untuk mengecam serangan Israel yang telah menewaskan ribuan orang di Palestina.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk ekspresi publik yang mendukung kemerdekaan Palestina.
“Apa yang dilakukan Israel adalah genosida terburuk dan kejahatan perang yang telah membangkitkan empati global. Banyak negara dan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menunjukkan dukungan publik terhadap Palestina,” kata Sudarnoto.
Aksi ini dijadwalkan dimulai pukul 06.00 WIB dan akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas, tokoh agama Islam, Kristen, Buddha, dan Hindu.
Para pemimpin negara seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan pimpinan DPR dijadwalkan akan hadir untuk menyampaikan orasi.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap aksi akbar ini akan dihadiri oleh setidaknya 2 juta orang.
“Kita lanjutkan peran bersejarah Indonesia yang menolak penjajahan. Acara ini sudah mendapatkan izin dan akan berlangsung di Monas. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menolak penjajahan dan mendukung perdamaian,” ujarnya.
Meskipun sejumlah tokoh politik akan hadir, mereka diharapkan membawa nama Indonesia bukan partai politiknya.
Pengamanan akan disiapkan dengan baik untuk memastikan bahwa aksi akbar ini berlangsung damai. Persiapan acara seperti penyiapan panggung, toilet, dan ambulans juga sudah dimulai.
Aksi akbar ini dijadwalkan berlangsung maksimal hingga pukul 10.00 WIB untuk memastikan situasi kondusif dan memudahkan massa yang datang dari luar kota.
Aliansi Rakyat Indonesia bersama-sama berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan damai dalam aksi ini, sambil tetap menyuarakan dukungan kuat terhadap Palestina. (*/DR)