JAKARTA – Pedagang Kerak Telor berharap adanya kegiatan acara Nonton Bareng (Nobar) dalam Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) saat pertandingan FIFA Matchday, laga persahabatan antara Tim Tango Argentina dengan Tim Nasional Garuda Indonesia.
“Ya, saya sih belum dengar ada kabar Nobar di Arena PRJ,,semoga aja diadakan. Soalnya dulu kan piala dunia kita nonton bareng rame-rame dan itu lumayan seru,” kata si Babe, satu pedagang Kerak Telor di kawasan PRJ Kemayoran, saat ditemui Penulis, kemarin.
Menurutnya, semua orang pasti ingin menonton pertandingan antara Tim Juara Dunia 2022 tersebut dengan Timnas PSSI. “Hanya saja kan, tidak semua orang bisa nonton ke Senayan. Maka, kalau ada Nobar di PRJ, pasti rame. Pengunjung akan membludak,”ujarnya.
Perihal bintang Tim Tango Leonil Messi yang tidak jadi datang ke Indonesia, membuat si Babe sedih. “Sedih juga sih kaga ada Messi. Tetapi pertandingannya, tetap tetap kite ditunggu-tunggu, terutama para pecinta bola,”ujar si Babe lagi, dan menambahkan bahwa adanya Nobar juga dapat menambah penghasilan penjualan kerak telornya, sehingga bisa menguntungkan, termasuk bagi para pedagang lainnya.
Seperti diketahui PRJ atau Jakarta Fair kembali hadir untuk mengisi musim liburan para Gen Z dan Orang Tua. PRJ diselenggarakan sejak 1968, jadi sampai 2023 ini sudah 54 kali penyelenggaraan. Dan nama Pekan Raya Jakarta sekarang berubah menjadi Jakarta Fair karena dinilai lebih dinamis. Tahun ini, Jakarta Fair diselenggarakan mulai dari 14 Juni – 16 Juli 2023 di Arena Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Memasuki kawasan Jakarta Fair, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk Rp 50 ribu. Tiket masuk dapat dibeli secara online dan offline (disarankan online karena lebih cepat dan tidak mengantri). Setelah memasuki kawasan, pengunjung langsung diberi kupon makanan gratis yang bisa ditukarkan di beberapa booth terdekat.
“Saya terakhir ke Jakarta Fair pada tahun 1989, melihat perkembangan Jakarta Fair sekarang saya sangat terkagum karena booth-booth nya sudah sangat modern dan lebih keren dari jaman dahulu yang sistemnya masih sangat berantakan.” Kata satu pengunjung Jakarta Fair.
Pagelaran Jakarta Fair menyajikan sekitar 574 booth dari berbagai brand. Beberapa merek terkenal turut memeriahkan acara Jakarta Fair ini. Pengunjung bisa mendapatkan berbagai makanan,minuman dan snack murah, mulai dari harga lima ribuan rupiah.
Makanan Betawi
Saat Penulis mengunjungi Jakarta Fair, satu hal yang Penulis kangeni adalah Kerak Telor. Sejak Dahulu, Kerak Telor merupakan makanan simbol kalau Anda berkunjung ke Jakarta Fair. Rasanya tidak nikmat tanpa makan Kerak Telor. Berbagai
macam Kerak Telor “Khas Betawi” dapat anda jumpai di Jakarta Fair, dari yang harganya murah sampai harganya mahal. Lelah mengelilingi Jakarta Fair, Penulis mencari Kerak Telor yang tempat jualannya agak sepi, supaya terhindar dari keramaian dan makan kerak telornya lebih nikmat.
Dekat pintu keluar PRJ itulah Saya bertemu Babe Kerak Telor, yang tempatnya nyaman untuk makan. Karena kangen dengan Kerak Telor saya berbincang-bincang sedikit dengan Babe Kerak Telor. Si Babe menceritakan sedikit tentang usaha dagangannya, Beliau sudah berdagang sejak 2013.
“Alhamdulillah, Selama Jakarta Fair dagangannya laris terus dan dari pagi ramai terus.” Kata Si Babe, dan mengaku penghasilannya selama Jakarta Fair lumayan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, “Semuanya diatur oleh bos,” katanya.
Sambil menunggu si Babe menyelesaikan masak kerak telornya, Saya sangat menikmati lingkungan sekitarnya. Selain si Babe, ada juga pedagang lainnya yang menjual minuman dan kerak telor juga. Tak lupa makan kerak telor enaknya dibarengi oleh teh anget manis. Rasanya semakin nikmat. Setelah menikmati lingkungannya, akhirnya jadilah kerak telor si Babe.
Saya memesan kerak telor ayam, ada juga kerak telor bebek. “Bedanya hanya digurihnya saja, sisanya sama,”jelas si Babe. Dipadukan oleh topping abon dan bawang goreng, semakin enak rasanya.
Sembari makan kerak telor, saya sempat berbincang dengan beberapa kawan. Kawan merasakan nostalgia saat makan kerak telor di pinggir jalan. Tanpa sengaja kami membicarakan sejarah kerak telor.
Ternyata, Kerak telor merupakan makanan yang sudah ada sejak Republik Indonesia merdeka. Ada yang menyebut kalau jaman dahulu kerak telor “makanan orang susah”, tetapi semakin berkembangnya jaman, kerak telor menjadi jajanan favorite karena bentuk dan cara masak yang unik.
Si Babe yang mendengar percakapan kami tertawa dan ikut nimbrung juga. Beliau mengatakan “cara masak kami ini berbeda dek, kami memakai kelapa parut dan tidak memakai minyak.”
Kami yang mendengar penjelasan tersebut terkejut karena tidak mengetahui kalau kerak telor selama ini dimasak seperti itu. Makanya hasilnya berkerak karena tidak memakai minyak.
Akankah Pengelola PRJ menggelar Nobar untuk pertandingan Tim Juara Dunia Argentina melawan PSSI? Kita tunggu aja. Semoga.
(Gabrielle R. S)