TANGGERANG – Sebagai inisiatif dari Kementerian BUMN untuk mempertemukan dan menguatkan sinergi antara BUMN dan startup yang dikenal gesit dan jeli memanfaatkan perkembangan teknologi di Indonesia Covention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Pada Hari Senin 26- Rabu (28/9)
Acara kegiatan BUMN Startup Day 2022 ini dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin (26/9/2022). Dengan sinergi ini diharapkan agar tercipta akselerasi pemulihan ekonomi sekala nasional yang didorong geliat ekonomi digital dan startup sebagai salah satu aktor penting utama pertumbuhan Indonesia.
Program ini dinilai sangat penting bagi para founders, startup enthusiasts, mahasiswa, dan komunitas untuk menjajaki peluang bisnis, menambah pengetahuan, dan memperluas network. Acara ini juga akan dipamerkan 150 startup yang menjadi portofolio dari lima CVC BUMN.
Seluruh Univeristas Swasta Dan Negeri turu serta hadir dalam meriahkan acara ini. Dan para Mahasiswa se-Indonesia berkesempatan mengikuti kegiatan BUMN Startup Day dengan jumlah 300 mahasiswa dan 6 dosen sebagai pendamping.
Pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina telah mengakibatkan terjadinya krisis global, mulai dari pangan, energi, hingga finansial. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pendiri perusahaan rintisan atau startup untuk menangkap peluang di tengah krisis global tersebut melalui pemanfaatan teknologi.
“Urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity,” ujar Presiden Jokowi saat membuka BUMN Startup Day, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/9).
Presiden menambahkan, saat ini porsi ekonomi digital di sektor agrikultura baru sebesar 4 persen, masih di bawah sektor fintech yang sebesar 23 persen dan retail sebesar 14 persen.
“Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, urusan distribusi, urusan pasar. Di sini ada peluangnya semuanya, urusan distribusi ada, urusan produksinya ada, urusan pasarnya ada, peluang semuanya,” ujarnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan BUMN Startup Day adalah inisiatif Kementerian BUMN bersama dengan BUMN dan para Venture Capital BUMN. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pertukaran ide, inspirasi, dan kolaborasi antara BUMN Indonesia dengan para startup terkurasi dalam tahap early dan growth stage.
Erick menyampaikan BUMN Startup Day mengambil peran aktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital yang besar di Indonesia untuk mendukung generasi muda kreator pencipta lapangan kerja baru. Event itu diharapkan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital dengan sinergi yang lebih erat dan saling menguntungkan.
“BUMN mencoba berinisiatif, membangun ekosistem yang bisa dibangun di BUMN sendiri. Contohnya, kita mendorong adanya Indonesia Digital Tribe dan akan kita lakukan setiap tahunnya. Sejak awal, BUMN juga sudah memiliki venture-venture capital, seperti Mandiri Capital, BRI Ventures, Telkom, Telkomsel, dan yang terakhir BNI juga saya minta membuat venture capital. Dan venture capital yang ada di BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 startup,” ujar Erick dalam laporannya.
Kata Erick, kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari dari 26 hingga 28 September 2022 ini melengkapi langkah pengembangan ekosistem ekonomi digital yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dan BUMN kepada pelaku startup, yakni Indonesia Digital Tribe dan Merah Putih Fund yang diluncurkan bulan Desember 2021 lalu.
Erick mengatakan startup yang didukung BUMN adalah yang didirikan oleh orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, bayar pajak di Indonesia, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, serta go public di Indonesia. Erick menilai keberpihakan BUMN terhadap ekonomi digital juga tak lepas dari arahan Presiden Jokowi.
“Tentu kami ingat bagaimana pesan daripada bapak presiden sebelum 2019, waktu itu bapak mengingatkan kepada kita semua bahwa ekonomi digital akan menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti bapak lihat hari ini proyeksi di 2030, ekonomi digital Indonesia akan yang terbesar di Asia tenggara yaitu 40 persen dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara kurang lebih itu Rp 4.500 triliun,” ungkap Erick.
(Tiara)