JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menerima kunjungan Menteri Perdagangan Dalam Negeri Hal Ehwal Pengguna (PDNHEP) Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail beserta rombongannya di Kantor Kementerian BUMN pada Senin (26/11). Pertemuan tersebut membahas tentang potensi kerja sama Indonesia dan Malaysia dalam hal usaha dagang di sektor komoditas gula. (26 November 2018).
Pertemuan tersebut juga diikuti Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PTPN III Holding Dolly Pulungan, dan Direktur Utama PT RNI (Persero) Didik Prasetyo.
Menteri Rini mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak memaparkan tentang kondisi industri gula di Negara masing-masing. Dari diskusi tersebut, terdapat potensi kerjasama perdagangan gula antara Indonesia dengan Malaysia.
“Surplus produksi gula domestik Malaysia bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri. Namun demikian, kami terlebih dahulu akan mempelajari secara lebih detail dan komprehensif mengenai potensi kerjasama tersebut. Sebab, PTPN Grup juga saat ini tengah berupaya keras dalam meningkatkan produksi gula Nasional lewat proyek revitalisasi pabrik gula,” kata Rini.
Selain itu, lanjut Rini, PTPN Grup juga tengah mengembangkan program hilirisasi, seperti untuk memproduksi etanol dan listrik. Langkah tersebut akan memangkas ongkos produksi gula BUMN sehingga gula dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat, namun tanpa mengesampingkan upaya peningkatan kesejahteraan petani, mitra, karyawan, maupun keuntungan perusahaan negara.
Merujuk pada paparan Menteri PDNHEP Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, kebutuhan (demand) komoditas gula di Malaysia mencapai 1,5 juta ton, terdiri dari sekitar 800 ribu ton untuk kebutuhan industri dan sekitar 700 ribu ton untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara produksi gula Nasional Malaysia mencapai 3 juta ton. Jika dibandingkan dengan kebutuhan domestic, maka produksi gula di Malaysia mengalami surplus sekitar 1,5 juta ton.
Sehubungan dengan hal tersebut, kedua Negara telah menunjuk perwakilan delegasi yang akan mengkaji secara komprehensif potensi kerja sama tersebut. Badrul Hisham Mohd selaku Timbalan Ketua Setiausaha Perdagangan Dalam Negeri (PDN) ditunjuk sebagai perwakilan dari Malaysia, sementara Wahyu Kuncoro selaku Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN ditunjuk sebagai perwakilan dari Indonesia. (*)