Headline Bogor | Lawan Kontek Negatif, Diskominfo Kabupaten Bogor dan Kemenkominfo RI Ajak Pelajar Diskusi Publik

KABUPATEN BOGOR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Kemenkominfo RI. Ajak pelajar Kabupaten Bogor lakukan diskusi publik, literasi digital lawan penyebaran konten negatif dan hoax di Media Sosial (Medsos), Kamis (16/5). Hal itu dilakukan sebagai upaya perlindungan anak dari bahaya negatif medsos. Serta menciptakan milenial cerdas dan bijak manfaatkan Medsos.

Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bogor, Kardenal menjelaskan, berbagai upaya untuk pengendalian situs maupun konten negatif dalam rangka melindungi anak, remaja dan perempuan dari bahaya negatif konten Media Sosial. Salah satunya dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menggunakan media elektronik Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM.

“Melalui literasi media digital yang kami siarkan secara live, di Radio Teman yang terintegrasi dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal 17 daerah ini. Kami tidak saja mengajak para pelajar Kabupaten Bogor untuk menjadi pengguna internet cerdas. Kami juga berupaya mengajak seluruh pelajar dan masyarakat di Indonesia, membangun benteng moral yang kuat untuk meminimalisir dampak negatif internet,” tegas Kardenal.

Sementara itu, Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Emiarti mengatakan, saat ini kekerasan yang terjadi terhadap anak dan perempuan semakin meningkat. Berdasarkan penelitian hal itu sebagian besar disebabkan akibat dampak negatif dari penggunaan Medsos. Ini dikarenakan sekitar 75 persen anak berusia 10-12 tahun telah menggunakan gawai (handphone) dan memiliki media sosial. Artinya anak yang terlahir di atas tahun 2000 sudah terpapar teknologi sejak lahir (Digital native).

“Untuk itu dibutuhkan dukungan dan perlindungan berbagai pihak terhadap segala risiko dan ancaman yang dapat menimpa mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Karena untuk mewujudkan internet aman bagi anak, sangat dibutuhkan parenting digital dan sinergi kerjasama pemangku kepentingan yaitu orang tua, sekolah, pemerintah khususnya pemerintah desa, dan lingkungan,” tegas Emi

Menurutnya, pada dasarnya jika internet digunakan dengan bijak, dampak positif dari internet juga cukup banyak untuk anak dan remaja. Seperti, untuk edukasi, hiburan, kreativitas, dan sebagainya. “Maka mulai saat ini jadilah pengguna internet yang bijak. Saring dulu baru sharing. Posting yang penting jangan asal posting,” imbuhnya

Ditempat yang sama, Staff Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Sosial, Gun Gun Siswandi menuturkan, internet memiliki manfaat di antaranya adalah untuk mencari informasi, data gambar dan pengetahuan, sarana hiburan dan penyegaran pikiran untuk anak-anak.

Selain itu juga bermanfaat sebagai sarana pembelajaran yang interaktif untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan serta sarana untuk mengoleksi gambar, lagu dan video. “Saat ini, jejaring sosial menjadi tempat mencari teman dan curhat, serta menjadi wadah kreatifitas”, jelasnya.

Ia menambahkan, internet juga memiliki sisi negatif, di antaranya, media kekerasan dan pelecehan. Selain itu, informasi tidak benar di internet atau penipuan transaksi online. Pornografi melalui internet, gambar bugil dan tidak seronoh, video asusila. Permainan judi berkedok game sosial media, dan penculikan dengan kenalan di sosial media.

“Untuk menghindari sisi negatif tersebut, peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan bimbingan kepada anak-anak,” tukasnya. (*)