BOGOR – Siti Zulfa Fauziah, mahasiswa Program Studi Sains Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (Unida) kembali menorehkan prestasi dalam lomba komunikasi skala nasional. Setelah namanya sempat ramai diperbincangkan lantaran membawa pulang Juara Tiga Lomba Opini pada Sabtu (1/7) lalu yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Universitas Sumatera Utara (USU), kali ini ia berhasil meraih Juara Dua Mata Lomba Feature News Commparty yang digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (20/7).
Mendengar hal tersebut, Dekan FISIPKOM Unida, Ginung Pratidina, mengucapkan puji syukur dan ikut berbahagia atas torehan prestasi yang kembali diraih mahasiswanya.
“Alhamdulillah Mahasiswa kami meraih prestasi lagi di lomba komunikasi bidang jurnalistik yang skalanya nasional. Saya mengucapkan selamat kepada pemenang dan terima kasih untuk seluruh Dosen FISIPKOM yang telah membimbing sehingga bisa mencetak mahasiswanya untuk mengukir prestasi,” ucapnya.
Sebagai informasi, Commparty merupakan acara rutin tahunan mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa, salah satunya dengan menyelenggarakan lomba berbasis skala nasional. Dalam perlombaannya, terdapat tiga mata lomba yang bisa diikuti yakni Strategic Plan, Podcast dan Feature News.
Zulfa, sapaan akrabnya, menyebut ketiga mata lomba memiliki tema yang berbeda. Adapun Mata Lomba Feature News yang diikuti mengusung tema “The Hidden Pearl of Indonesia” diartikan sebagai warisan budaya Indonesia yang belum banyak dilirik masyarakat luas.
Ia juga mengucapkan rasa syukur atas prestasi yang berhasil kembali ditorehkan. Selain pesertanya yang dominan berasal dari perguruan tinggi negeri, juga menjadi pengalaman pertamanya dalam mengikuti lomba feature. Ia juga menyebut tema yang disuguhkan terkesan sulit sehingga sedikit menghambatnya dalam proses peliputan ke lapangan.
“Alhamdulillah, tentunya saya sangat bahagia sekali bisa diberikan kesempatan untuk menjuarai lagi perlombaan yang skalanya nasional. Meskipun kemarin sempat ragu untuk lanjut karena temanya yang sedikit sulit bingung akan mengangkat budaya indonesia apa yang masih tersembunyi dan tidak banyak orang tau, tetapi setelah melihat hasil pengumuman, jadi semakin yakin bahwa apa yang diusahakan tidak sia-sia,” jelasnya.
Zulfa menuturkan, dalam Lomba Feature News yang diikutinya tersebut, ia membuat tulisan tentang keindahan warisan Indonesia yang tersembunyi yakni Leuweung Larangan, salah satu kampung berlokasi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang dikemas dengan Judul “Leuweung Larangan: Hutan Konservasi yang Dijaga dengan Tradisi”.
Dalam tulisannya, Zulfa menjelaskan keunikan dan keindahan Leuweung Larangan yang tidak banyak disadari masyarakat yang membedakan kampung tersebut dengan kampung pada umunya. Ia mulai menuliskan feature tersebut dari sejarah, konservasi, tradisi yang tetap terjaga, fenomena unik yang terjadi serta pesona tersembunyi dibaliknya.
“Berhubung temanya mengusung tentang warisan yang tersembunyi di Indonesia, Leuweung Larangan merupakan salah satu tempat yang menurut saya menyimpan seribu pesona dan keunikan dibalik namanya yang terdengar tidak lazim. Setelah meliput Leuweung Larangan ini, semakin paham kenapa ia berhak mendapat predikat sebagai mutiara tersembunyi,” jelasnya.
Dalam prosesnya Zulfa mengaku melakukan peliputan langsung dan menuliskan naskah. Untuk bisa mengungkap seluruh suasana di sana, Zulfa melakukan wawancara bersama Juru Pelihara dan ketua RW Leweung Larangan. Didukung dengan fakta yang ia rasakan selama menyusuri Leuweung Larangan seperti merasakan keasrian pemandangannya, mengunjungi tempat-tempat keramat serta mengenal tradisi di dalamnya.
Naskah feature sendiri merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik yang berisi perpaduan berita dan opini penulis dengan gaya tulisan bercerita, mengandung unsur human interest dan dipadu dengan bahasa sastra. (*/DR) Mahasiswa FISIPKOM UNIDA Raih Juara 2 Lomba Membuat Naskah Feature Tingkat Nasional
BOGOR – – Siti Zulfa Fauziah, mahasiswa Program Studi Sains Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (Unida) kembali menorehkan prestasi dalam lomba komunikasi skala nasional. Setelah namanya sempat ramai diperbincangkan lantaran membawa pulang Juara Tiga Lomba Opini pada Sabtu (1/7) lalu yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Universitas Sumatera Utara (USU), kali ini ia berhasil meraih Juara Dua Mata Lomba Feature News Commparty yang digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (20/7).
Mendengar hal tersebut, Dekan FISIPKOM Unida, Ginung Pratidina, mengucapkan puji syukur dan ikut berbahagia atas torehan prestasi yang kembali diraih mahasiswanya.
“Alhamdulillah Mahasiswa kami meraih prestasi lagi di lomba komunikasi bidang jurnalistik yang skalanya nasional. Saya mengucapkan selamat kepada pemenang dan terima kasih untuk seluruh Dosen FISIPKOM yang telah membimbing sehingga bisa mencetak mahasiswanya untuk mengukir prestasi,” ucapnya.
Sebagai informasi, Commparty merupakan acara rutin tahunan mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa, salah satunya dengan menyelenggarakan lomba berbasis skala nasional. Dalam perlombaannya, terdapat tiga mata lomba yang bisa diikuti yakni Strategic Plan, Podcast dan Feature News.
Zulfa, sapaan akrabnya, menyebut ketiga mata lomba memiliki tema yang berbeda. Adapun Mata Lomba Feature News yang diikuti mengusung tema “The Hidden Pearl of Indonesia” diartikan sebagai warisan budaya Indonesia yang belum banyak dilirik masyarakat luas.
Ia juga mengucapkan rasa syukur atas prestasi yang berhasil kembali ditorehkan. Selain pesertanya yang dominan berasal dari perguruan tinggi negeri, juga menjadi pengalaman pertamanya dalam mengikuti lomba feature. Ia juga menyebut tema yang disuguhkan terkesan sulit sehingga sedikit menghambatnya dalam proses peliputan ke lapangan.
“Alhamdulillah, tentunya saya sangat bahagia sekali bisa diberikan kesempatan untuk menjuarai lagi perlombaan yang skalanya nasional. Meskipun kemarin sempat ragu untuk lanjut karena temanya yang sedikit sulit bingung akan mengangkat budaya indonesia apa yang masih tersembunyi dan tidak banyak orang tau, tetapi setelah melihat hasil pengumuman, jadi semakin yakin bahwa apa yang diusahakan tidak sia-sia,” jelasnya.
Zulfa menuturkan, dalam Lomba Feature News yang diikutinya tersebut, ia membuat tulisan tentang keindahan warisan Indonesia yang tersembunyi yakni Leuweung Larangan, salah satu kampung berlokasi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang dikemas dengan Judul “Leuweung Larangan: Hutan Konservasi yang Dijaga dengan Tradisi”.
Dalam tulisannya, Zulfa menjelaskan keunikan dan keindahan Leuweung Larangan yang tidak banyak disadari masyarakat yang membedakan kampung tersebut dengan kampung pada umunya. Ia mulai menuliskan feature tersebut dari sejarah, konservasi, tradisi yang tetap terjaga, fenomena unik yang terjadi serta pesona tersembunyi dibaliknya.
“Berhubung temanya mengusung tentang warisan yang tersembunyi di Indonesia, Leuweung Larangan merupakan salah satu tempat yang menurut saya menyimpan seribu pesona dan keunikan dibalik namanya yang terdengar tidak lazim. Setelah meliput Leuweung Larangan ini, semakin paham kenapa ia berhak mendapat predikat sebagai mutiara tersembunyi,” jelasnya.
Dalam prosesnya Zulfa mengaku melakukan peliputan langsung dan menuliskan naskah. Untuk bisa mengungkap seluruh suasana di sana, Zulfa melakukan wawancara bersama Juru Pelihara dan ketua RW Leweung Larangan. Didukung dengan fakta yang ia rasakan selama menyusuri Leuweung Larangan seperti merasakan keasrian pemandangannya, mengunjungi tempat-tempat keramat serta mengenal tradisi di dalamnya.
Naskah feature sendiri merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik yang berisi perpaduan berita dan opini penulis dengan gaya tulisan bercerita, mengandung unsur human interest dan dipadu dengan bahasa sastra. (*/DR)